PPDB 2024

Tiga SMA di DIY Kekurangan Murid, Disdikpora Lakukan Evaluasi

Didik Wardaya menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari solusi yang tepat. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
PPDB
PPDB 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dihadapkan pada situasi kekurangan murid di tiga SMA Negeri pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024. 

Ketiga sekolah tersebut yaitu SMAN 1 Rongkop Gunungkidul, SMAN 1 Kokap Kulon Progo dan SMAN 1 Samigaluh Kulon Progo.

Kekurangan murid di ketiga sekolah ini bukan fenomena baru, karena menurut Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, situsi ini telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. 

Pada PPDB 2024, SMAN 1 Rongkop kekurangan 23 siswa, sedangkan SMAN 1 Samigaluh dan SMAN 1 Kokap masing-masing kekurangan sekitar 2 rombongan belajar (rombel). 

Menanggapi situasi ini, Disdikpora DIY tidak tinggal diam.

Didik Wardaya menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari solusi yang tepat. 

Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pengurangan jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah-sekolah yang kekurangan murid. 

"Kita kurangi rombel ya bisa, pengalaman tiga tahun terakhir kurang dan kurangnya signifikan," jelas Didik. 

Baca juga: Panitia Menolak, Sejumlah Pejabat Coba Titip PPDB

Selain faktor geografis, Didik juga menyinggung populasi anak usia SMP di wilayah tersebut yang tergolong sedikit dibandingkan dengan kuota yang tersedia di sekolah. 

Hal ini turut berkontribusi pada kekurangan murid di ketiga SMA tersebut. 

"Secara umum populasinya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kursinya," kata dia. 

Lebih lanjut, Didik juga menyoroti kekurangan murid di beberapa SMK di DIY.

Namun, ia menekankan bahwa kekurangan ini umumnya terjadi pada jurusan-jurusan yang kurang diminati. 

Oleh karena itu, Disdikpora DIY membuka peluang untuk membuka dan menutup jurusan di SMK sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat. 

"Ke depan bisa buka tutup jurusan kan memungkinkan maka itu bentuk evaluasi, tetapi harus mengikuti atau mempertimbangkan alat pendukungnya kalau ganti jurusan itu yang kita evaluasi," tutup Didik. 

Langkah-langkah evaluasi dan solusi yang diambil oleh Disdikpora DIY ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan kekurangan murid di beberapa sekolah di DIY.

Dengan demikian, kualitas pendidikan di DIY dapat terus terjaga dan merata di seluruh wilayah. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved