Renungan Harian
Renungan Harian Jumat 21 Juni 2024 : Menjaga Hati Agar Tidak Lupa Diri
Dengan membaca firmah Tuhan, umat Kristiani bisa mendapatkan bimbingan, kekuatan, dan ketenangan yang dibutuhkan dalam menjalani hidup.
Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Firman Tuhan pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita sebagai umat-Nya.
Dengan menjadwalkan waktu setiap pagi sebelum beraktivitas atau malam sebelum tidur untuk membaca dan merenungkan Alkitab maka kita bisa terus bertumbuh dalam iman dan semakin dekat dengan Tuhan.
Dengan membaca firmah Tuhan, umat Kristiani bisa mendapatkan bimbingan, kekuatan, dan ketenangan yang dibutuhkan dalam menjalani hidup.
Bacaan
Dikuti dari laman renunganharian.net, saat teduh atau renungan harian kali ini diambil dari 2 RAJA-RAJA 20
“Jawab Hizkia kepada Yesaya, "Sungguh baik firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Namun, pikirnya, "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!" (2 Raja-raja 20:19)
Renungan
Hizkia mendapat takhta kerajaan Israel di usia yang terbilang muda, 25 tahun. Ia "berperilaku" baik dibanding dengan raja-raja yang pernah memerintah sebelumnya.
Ia takut akan Tuhan dan berusaha membawa umat Israel kembali hidup di jalan Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Kamis 20 Juni 2024 : Perasaan Tumpul dan Perbuatan yang Tercemar
Ia melakukan banyak pembaruan radikal dan menghidupkan kembali berbagai perayaan yang bertahun-tahun terlupakan. Sungguh sebuah catatan kehidupan yang menakjubkan, bukan?
Hingga suatu ketika Hizkia sakit keras dan ia dinubuatkan akan mati. Ia pun berseru-seru kepada Tuhan memohon belas kasihan-Nya.
Doanya dijawab. Tuhan menyembuhkannya, menambah masa hidupnya 15 tahun lagi.
Selama 15 tahun itu pula Tuhan membuat kerajaannya begitu kuat dan disegani.
Sayang, semua ini membuat Hizkia berubah tinggi hati. Tujuan hidupnya tidak lagi memuliakan Tuhan, sebaliknya mencari pujian bagi dirinya sendiri.
Ia lupa diri bahwa semua pencapaiannya adalah berasal dari Tuhan semata.
Hati manusia memang rentan berubah karena sebuah situasi. Ketika dalam situasi tertekan, ia tampak mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Hatinya dilimpahi sukacita besar karena semua pertolongan dan berkat Tuhan. Namun, betapa sulitnya menjaga hati tetap murni.
Jika tidak waspada, hati lambat laun berubah. Jika tidak waspada, hati mudah terbuai oleh pujian orang-orang di sekitarnya.
Jika sudah demikian, ia pun mulai lupa diri dan lupa kepada Tuhan. Semua pencapaian yang diperolehnya pun diakui sebagai usaha pribadi dan bukan lagi karena berkat dari Tuhan.
Dari lupa diri ia menjadi keras hati. Setiap teguran firman Tuhan yang berusaha mengingatkannya pun tidak lagi dihormatinya. Jika sudah begini, ia tak lama lagi pasti direndahkan.(*)
Ayat Alkitab dan Renungan Harian Senin 16 September 2024: Semua Orang Memiliki Kelemahan |
![]() |
---|
Ayat Alkitab dan Renungan Harian Rabu 11 September 2024: Memiliki Hati yang Bersih |
![]() |
---|
Ayat Alkitab dan Renungan Harian Selasa 10 September 2024: Didikan Memberi Damai |
![]() |
---|
Ayat Alkitab dan Renungan Harian Kamis 5 September 2024: Kesempatan untuk Bertobat |
![]() |
---|
Ayat Alkitab dan Renungan Harian Kamis 29 Agustus 2024: Pencobaan Sebagai Kebahagiaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.