Fenomena Embus Es Kembali Muncul di Dataran Tinggi Dieng, Suhu Tercatat Minus 1,35 Derajat Celcius

Fenomena embun es atau mbun upas kembali muncul di kawasan dataran tinggi Dieng pada Rabu (19/6/2024) pagi.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/DOK APLIKASI CUACA DIENG
Embun es di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARNEGARA - Fenomena embun es atau mbun upas kembali muncul di kawasan dataran tinggi Dieng pada Rabu (19/6/2024) pagi.

Saat fenomena mbun upas muncul, suhu udara di kawasan Dieng minus 1,35 derajat celcius.

Kemunculan embun es ini merupakan yang ketiga di Bulan Juni ini.

Dalam beberapa bulan ke depan, fenomena alam ini kemungkinan akan sering terjadi, terutama saat puncak musim kemarau mendatang.

Dikutip dari Kompas.com, pegiat wisata sekaligus pembuat aplikasi Cuaca Dieng, Aryadi Darwanto mengatakan suhu udara di kawasan Dieng pada Rabu pagi menjadi yang terendah di tahun 2024 ini.

"Suhu minus 1,35 derajat Celsius, ini suhu terendah yang tercatat untuk tahun 2024," kata Aryadi saat dihubungi, Rabu.

Embun es atau mbun upas ini menurut Aryadi muncul di lahan perkebunan warga dan kompleks Candi Arjuna.

Namun demikian, embus es yang ada cukup tipis.

Menurut Aryadi, kemunculan embun es pagi ini merupakan yang kelima kalinya sejak bulan Mei lalu.

 "Embun es pertama muncul seminggu setelah lebaran, kemudian embun es kedua muncul pada tanggal 29 Mei dengan suhu diperkirakan minus 1 derajat celsius," jelas Aryadi.

Kemudian embun es ketiga dan keempat muncul dua hari berturut-turut pada tanggal 5 dan 6 Juni.

Suhu pada hari tersebut masing-masing tercatat 1,92 derajat celsius dan 1,85 derajat Celsius.

 "Suhu 1 derajat Celsius embun es tetap bisa terbentuk, namun tipis sekali," ujar Aryadi.

Baca juga: Presiden Jokowi Berkunjung ke Klaten, Tinjau Pompa Air di Desa Tumpukan

Tips Lihat Embus Es

Fenomena embun es di kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan.

Fenomena ini biasanya akan muncul saat puncak musim kemarau, atau sekitar bulan Juli dan Agustus.

Jika ingin menyaksikan langsung fenomena alam ini, maka saat yang tepat adalah di puncak musim kemarau.

"Puncak kemunculan embun upas biasanya pada puncak kemarau," kata Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Wisata Dieng Sri Utami saat dihubungi, Rabu (19/6/2024).

Menurut dia, saat saat ini di kawasan dataran tinggi Dieng masih sering turun hujan.

Meski demikian, sudah mulai muncul embun es. Kemunculan embun es, kata dia, mulai menarik kunjungan wisatawan.

"Kunjungan wisatawan sudah mulai meningkat, meski tidak semua berkesempatan melihat embun es. Peningkatan sekitar 20 persen dibanding hari biasa," ujar dia.

Kunjungan wisatawan pada hari biasa rata-rata antara 1.200 sampai 1.500 orang.

Sedangkan pada libur Idul Adha selama dua hari mencapai 8.700 orang.

Dia memberikan tips kepada pengunjung yang ingin menikmati fenomena embun es.

"Untuk berburu embun es pada pagi hari, sebaiknya menginap di Dieng, sekaligus menikmati sensasi dinginnya Dieng," kata dia.

Para pengunjung juga diminta menggunakan baju atau jaket tebal, penutup kepala dan sarung tangan.

"Kemudian makan dan minum yang cukup dan ada di warung sekitar Candi Arjuna dan pastikan badan dalam kondisi fit," ujar dia.(*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved