Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 10 Juni 2024: Terpantau 7 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya

Gunung Merapi teramati mengeluarkan 7 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter, Senin (10/6/2024)

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok.BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau meluncurkan awan panas guguran pada pukul 04.06 WIB, Minggu (9/6/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 7 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter, Senin (10/6/2024).

Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pukul 00:00-06:00 WIB.

Secara meteorologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-22 °C, kelembaban udara 69-96 persen, dan tekanan udara 839-951.8 mmHg.

Visual Gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.

Baca juga: INFO BMKG DIY Prakiraan Cuaca Hari Ini di DI Yogyakarta Senin 10 Juni 2024

Kegempaan guguran (Jumlah : 9, Amplitudo : 2-14 mm, Durasi : 47.8-126.1 detik).

Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 2, Amplitudo : 5 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 6.8-7.2 detik).

Vulkanik Dangkal (Jumlah : 1, Amplitudo : 26 mm, Durasi : 6.6 detik).

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved