Berita Gunungkidul Hari Ini
Iduladha Tanpa Sampah Plastik, DLH Gunungkidul Dorong Penggunaan Besek
Dikeluarkannya aturan ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta mendorong percepatan capaian program strategis Pemkab Gunungkidul.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul mendorong panitia kurban Iduladha menggunakan wadah anyaman bambu (besek) atau bahan ramah lingkungan lainnya sebagai pengganti kantong plastik untuk wadah daging kurban.
Aturan ini disampaikan dalam surat edaran (SE) Nomor 2/2024 tentang pelaksanaan Iduladha ramah lingkungan di Kabupaten Gunungkidul .
Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, dikeluarkannya aturan ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta mendorong percepatan capaian program strategis Pemerintah Kabupaten Gunungkidul .
"Dengan semangat menjaga kondisi tetap minim sampah dan mengantisipasi lonjakan jumlah sampah plastik, serta menjaga
lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Di mana, SE ini sudah kami sampaikan kepada seluruh Panewu dan lurah se-kabupaten Gunungkidul . Harapannya bisa dipatuhi bersama," tuturnya, Minggu (9/6/2024).
Dia menambahkan, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh panitia kurban dan masyarakat untuk tidak mencuci dan membuang jeroan hewan kurban di sungai, telaga, maupun sumber mata air.
Sebab, hal tersebut dapat mengakibatkan pencemaran air serta mengganggu ekosistem yang ada di sana.
Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Petani di Gunungkidul Mulai Kesulitan Air untuk Pengairan Sawah
"Berbahaya cuci jeroan di sumber air, itu isi jeroan sendiri akan mencemari perairan. Di samping itu juga sungai bisa menjadi sarang bakteri," ungkap dia.
Untuk memastikan sosialisasi ini sampai ke masyarakat, pihaknya turut menyediakan satuan tugas khusus di lapangan yang menangani sampah pada perayaan Iduladha nanti.
"Nanti ada beberapa petugas kita yang melakukan monitoring ke lokasi-lokasi yang melaksanakan pemotongan hewan. Sekaligus sebagai tenaga kampanye dan edukasi publik kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul , Wibawanti Wulandari menuturkan telah mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban , sebelum (ante mortem) dan setelah (post mortem) sebelum disembelih.
"karena Kabupaten Gunungkidul belum memiliki RPH, sehingga kami sudah melatih sebanyak 50 juru sembelih halal di setiap Kabupaten. Serta, di 6 Puskeswan juga kami minta untuk sosialisasi kurban yang baik," paparnya.
Pihaknya juga akan membentuk tim pengawasan penyembelihan hewan kurban pada hari-H di lokasi yang melaksanakan pemotongan hewan kurban .
Sebelumnya, lokasi yang melaksanakan pemotongan hewan diharuskan mendapat izin dari DPKH Kabupaten Gunungkidul .
"Sudah terjadwal nama-nama tim yang mendampingi. Kemungkinan lebih dari 100 orang yang akan diterjunkan besok untuk mengawasi pemotongan hewan kurban pada hari H. Pengawasan ini dilakukan memastikan hewan dipotong sesuai standar kebersihan dan kehalalan," urainya ( Tribunjogja.com )
Pemkab Gunungkidul Usulkan Kalurahan Songobayu Jadi Kampung Nelayan Merah Putih |
![]() |
---|
Polres Gunungkidul bersama BKSDA DIY Tanam 2400 Pohon untuk Makanan MEP |
![]() |
---|
Libur Nataru, Dispar Gunungkidul Targetkan 101 Ribu Kunjungan Wisatawan |
![]() |
---|
Kuatkan Diseminasi Informasi, Pemkab Gunungkidul bersama LPP RRI Jalin Sinkronisasi Media |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Gelar Konser Kebangsaan Pentas Bhinneka Tunggal Ika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.