Berita Bantul Hari Ini

Bupati Bantul Bakal Kumpulkan Seluruh Kepala Sekolah Seusai Kasus Penyerangan SMPN 1 Kasihan

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk mengantisipasi terjadinya kasus penyerangan seperti yang menimpa SMP

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk mengantisipasi terjadinya kasus penyerangan seperti yang menimpa SMPN 1 Kasihan pada Kamis (30/5/2024) siang.

"Saya akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah, terutama SMP yang menjadi kewenangan kabupaten, lalu Dinas Pendidikan, dan guru-guru BP," kata Halim, kepada awak media, di sela-sela tugasnya, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Insiden Penyerangan SMPN 1 Kasihan, Kepala Disdikpora Bantul: Tidak Perlu Lakukan Penyerangan Balik

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga bakal melakukan sejumlah langkah antisipasi tindak kejahatan terkait anak-anak dengan melibatkan peran orang tua maupun komite sekolah.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir, kasus penyerangan oleh sekelompok oranng diduga dari kalangan pelajar terjadi di SMPN 1 Kasihan.

Akibat kejadian itu, seorang satpam SMPN 1 Kasihan, Wahyu Dito Ananda Putra, mengalami luka-luka.

"Karena, para pelaku yang kemarin sempat diproses oleh kepolisian, itu kan anak-anak sekolah. Identitasnya sudah diketahui, maka sekolahan sebagai basis anak-anak kita itu harus bisa melakukan identifikasi dan rencana tindak lanjut," urai dia.

Identifikasi dan rencana tindak lanjut itu bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah dengan upaya penyadaran. Namun, tidak hanya melibatkan guru-guru saja, tetapi juga seluruh orang tua.

"Minggu depan, sudah kami rencanakan untuk mengumpulkan seluruh sekolah, dinas terkait, guru BK dan orang tua," jelas dia.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan, jajaran Polsek Kretek telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang dalam kasus penyerangan SMPN 1 Kasihan tersebut.

"Sejumlah delapan anak sudah dilakukan pemeriksaan di Polsek Kasihan. Dari delapan orang itu didapatkan hasil tiga orang diduga pelaku penyerangan," bebernya.

Tiga orang tersebut tak lain AAA (15), L dan G. Untuk AAA, adalah warga Sleman yang sudah tidak melanjutkan sekolah dan telah diamankan oleh warga di lokasi kejadian dan saat hari kejadian. Sedangkan, L dan G masih dalam proses pencarian.

"Dari kasus itu, terdapat barang bukti yang diamankan berupa satu gesper warna merah milik AAA," urainya.

Dari hasil pemeriksaan, AAA mengaku hanya ikut-ikutan melakukan tindakan penyerangan tersebut. Kini, kasus tersebut masih dilakukan pendalaman. 

"Mohon waktu, masih didalami sampai saat ini," tutup Jeffry. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved