Musik Zone

RAH, Bentuk Termutakhir Moamarx and The Blackwind Merilis Topeng

Sebagai perayaan atas lahirnyanya RAH , maka Moamarx (gitar, vokal), Yusak Nugroho (drum), dan Riski Farid (bass) merilis single baru ‘Topeng’.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Personel RAH 

TRIBUNJOGJA.COM - Moamarx and The Blackwind bertransformasi menjadi RAH.

Sebagai perayaan atas lahirnyanya RAH , maka Moamarx (gitar, vokal), Yusak Nugroho (drum), dan Riski Farid (bass) merilis single baru ‘Topeng’.

Single itu dikemas lewat live video session, direkam secara langsung mengedepankan spontanitas bersama Laziatta (gitar) dan Ni Wayan Atmanari (vokal latar). Sementara beberapa karya baru segera menyusul dengan metode serupa.

“Terkait perubahan nama, kami ingin lebih serius dalam memberi lalu merawat nama band. Serius di sini artinya punya makna yang terus kami yakini,” kata Moamar.

RAH disebut sebagai bentuk termutakhir dari proyek terdahulu. Dalam hal ini, mutakhir tidak sekadar pembaruan nama tetapi merujuk pada hasil temporer dari prosesi pembelajaran, penghayatan, sekaligus pemaknaan terhadap sederet kondisi yang nyaris memampas kehidupan seperti ditinggalkan, kesepian, diombang-ambing pertanyaan dan duga yang mencacat mental.

Bagaimana penerimaan sekaligus pemaknaan Moamarx dan dua rekannya ini membentuk pandangan lalu separuhnya termanifestasikan dalam RAH .

Sedangkan single ‘Topeng’ merupakan lagu yang dibangun lewat komposisi dan larik yang aforisma atau ringkas, padat, tidak bertele-tele.

Sehingga mudah dimengerti dan dimaknai.  Penulisan lirik lebih dalam dan on point sehingga pesan yang ingin mereka sampaikan lebih mudah dimengerti.
 
“Metafor tentang betapa sulitnya mengenali diri dan betapa tipisnya selisih nafsu dengan takwa,” sambung Yusak menjelaskan tentang lagu ini.

Melalui RAH, single ‘Topeng’ dan deretan lagu lain yang siap dirilis akan memberi tahu banyak hal terutama perubahan sekaligus pendewasaan personal yang menakjubkan.

Namun, bentuk itu datang setelah melewati banyak hal, terutama keberanian mengelupasi diri terlebih dahulu sebelum menyajikan deretan larik serupa geni yang berpeluang besar membakar ilusi ihwal jati diri pendengar.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved