Musik Zone
Japa Mantra Rilis Maxi Single Sublimasi Gradasi, Tentang Dunia dan Sifat Buruk Manusia
Terbentuk awal tahun 2024, Japa Mantra sepakat mengusung genre yang rock yang populer pada tahun 70an.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Perkembangan musik saat ini menunjukkan dinamika yang menarik dengan munculnya band-band baru yang beranggotakan wajah-wajah lama.
Fenomena ini sering terjadi ketika musisi atau anggota band bergabung dalam proyek baru, membawa pengalaman dan pengaruh dari masa lalu ke dalam karya-karya segar.
Di Yogyakarta pun kini muncul nama baru dengan wajah lama, bernama Japa Mantra .
Terbentuk awal tahun 2024, Japa Mantra sepakat mengusung genre yang rock yang populer pada tahun 70an.
Japa Mantra beranggotakan lima wajah lama musisi Yogyakarta, yakni Lukman Marjabinie sebagai vokalis (Afapika), Gigih Prayogo sebagai gitaris (KOEN the Guitar Band, Akadama and the Yoyo Connection), Danudjaditya sebagai gitaris (Electric Dynamite Flux dan Kombakambek), Bintang Renjana di posisi bass (Ringrootz, Trip Trapper) dan Bable Sagala mengisi posisi drum (Risky Summerbee and The Honeythief, Metallic Ass, dan SPAD).
Ide berawal dari Bable yang mengajak Gigih dan Lukman yang sudah bersahabat sejak lama untuk membuat band kembali, lalu diajaklah Bintang dan Danudjaditya bergabung melengkapi formasi ini.
Dua nama terakhir yang disebut tak lain dan tak bukan merupakan pelanggan setia di Watchtower Studio milik sang drummer.
“Niat awalnya pengen ngerilis debut album penuh sekalian, tapi karena pada sibuk para personilnya akhirnya kami ngelepas dulu maxi-single yang berjudul Sublimasi Gradasi sebagai perkenalan,” ujar Danudjaditya.
Kemunculan band baru dengan anggota lama ini menunjukkan bagaimana musik adalah ruang yang dinamis, di mana kreativitas terus berkembang meskipun individu-individu di baliknya telah bertahun-tahun berkecimpung di industri.
Proyek-proyek ini sering kali menjadi wadah eksplorasi yang lebih bebas, di mana para musisi dapat bereksperimen tanpa terikat pada ekspektasi dari band mereka sebelumnya.
Hasilnya adalah kombinasi unik antara pengalaman musikal yang matang dan semangat eksplorasi yang segar, memberikan kontribusi signifikan pada lanskap musik global.
Sublimasi Gradasi berisikan 2 track yang masing-masing berjudul “Gelap Benderang” dan “Manusia Pura-Pura”.
Track pertama yang menceritakan dunia penuh dengan ke abu-abuan sedangkan di track yang kedua bercerita tentang salah satu sifat mendasar manusia, yaitu munafik.
Kedua lagu ini direkam di Watchtower Studio dan diramu oleh Bable Sagala sebagai sound engineer.
Adapun, maxi-single ini sudah bisa diperdengarkan mulai tanggal 21 November 2024 di semua gerai musik digital.
“Japa Mantra berharap semoga kedua track ini dapat diterima khalayak ramai dan menjadi jalan pembuka untuk persiapan album penuh yang rencananya akan rilis pertengahan tahun depan jika tidak ada halangan yang berarti,” tutupnya.( Tribunjogja.com )
Langkah Pertama Fraidé dalam Musik Terwujud Lewat EP Reflection |
![]() |
---|
Penyanyi Asal Singapura, Roziana Cindy, Rilis Single Perdana ‘Paling Sejati’ Karya Ade Govinda |
![]() |
---|
Sheila On 7 Featuring Aishameglio, Kolaborasi Ayah dan Anak di Lagu ‘Memori Baik’ |
![]() |
---|
Sheila on 7 Memilih ke Jepang untuk Finishing Single Terbaru ‘Memori Baik’ |
![]() |
---|
Single Terbaru Sheila On 7 'Memori Baik' Tentang Kasih Sayang Orang Tua pada Anaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.