Berita Gunungkidul Hari Ini

Satgasus Pencegahan Tipikor Lakukan Monitoring Pupuk Subisidi di Gunungkidul

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menerima kunjungan kerja dari Satgasus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Bareskim Polri, pada Rabu (29/5/2024) kemarin.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Humas Pemkab Gunungkidul
Satgasus Pencegahan Tipikor Lakukan Monitoring Pupuk Subisidi di Gunungkidul di wilayah Playen, Rabu (29/5/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul Sunaryanta menerima kunjungan kerja dari Satgasus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Bareskim Polri, pada Rabu (29/5/2024) kemarin.

Dalam kunjungannya tersebut dalam rangka monitoring pelaksanaan program subsidi pupuk bagi petani. 

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian Tommy Nugraha mengatakan, pihaknya akan meningkatkan alokasi pupuk secara nasional termasuk memberikan penambahan pupuk utama Kabupaten Gunungkidul.

Baca juga: Masih Ada 972 Penyandang Disabilitas Psikososial di Gunungkidul 

"Kementrian Pertanian meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 sebanyak 115 persen di seluruh Indonesia. Khusus di Kabupaten Gunungkidul, penambahan pupuk urea sebanyak 8.789 ton sehingga jumlahnya meningkat dari 12.390 ton menjadi 21.179 ton. Dan, Pupuk NPK bertambah 9.181 ton sehingga meningkat dari 8.070 ton menjadi 17.251 ton," ujarnya dalam keterangannya pada Rabu (29/5/2024).

Penambahan alokasi ini pun disambut baik oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Pihaknya pun akan segera menyosialisasikan kepada seluruh petani untuk memaksimalkan penyerapan.

"Sehingga program peningkatan produksi tanaman pangan dapat meningkat sesuai yang diharapkan," ucap Sunaryanta.

Terpisah, Senior Manager PT Pupuk Indonesia wilayah Jateng DIY Antonius Yudhi Kristyanto menuturkan stok pupuk bersubsidi di Gudang Gunungkidul cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini, yaitu sekitar 1.500 ton urea dan 1.700 ton NPK.

Namun, dimauinya masih ditemukan beberapa kendala dalam penyerapan pupuk bersubsidi kepada petani. 

"Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyerapan pupuk bersubsidi adalah curah hujan di bawah normal dan pada umumnya penebusan akan meningkat pada saat musim hujan di bulan Oktober-Desember," urainya. (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved