Berita Kriminal

Kasus Tawuran di Cawang Magelang Terbongkar, Satu Sekolah Beda Geng, Korban Teler Ciu

Kasus pembacokan di wilayah Cawang, Bulurejo, Magelang, Jawa Tengah yang sempat viral terungkap sudah.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Yuwantoro Winduajie
Konferensi pers kasus penganiayaan di Mapolresta Magelang, Selasa (28/5/2024) 

Tribunjogja.com Magelang - Kasus pembacokan di wilayah Cawang, Bulurejo, Magelang, Jawa Tengah yang sempat viral terungkap sudah.

Ternyata kasus itu bermula dari tawuran antar geng atau kelompok.

Aksi tawuran itu menyebabkan seorang pelajar sekolah menengah pertama mengalami luka bacok parah.

Berikut kasus pengeroyokan yang bermula dari aksi tawuran yang diungkap Polresta Magelang:

1. Kronologi Peristiwa

Konferensi pers kasus penganiayaan di Mapolresta Magelang, Selasa (28/5/2024)
Konferensi pers kasus penganiayaan di Mapolresta Magelang, Selasa (28/5/2024) (Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie)

Kronologi kejadian bermula ketika kelompok korban membuat tantangan terbuka di Instagram untuk melakukan aksi tawuran.

Tantangan itu direspon kelompok tersangka hingga tawuran pun pecah.

Hingga terjadi pengeroyokan dengan menggunakan senjata tajam (sajam) terhadap seorang remaja di wilayah Cawang, Bulurejo, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (26/5/2024) pukul 04.00 WIB.

"Kelompok korban mengundang tawuran lewat IG. Saat minum dekat Rindam, kelompok korban mengundang untuk tawuran," ujar Kapolresta Magelang, Kombes Pol Mustofa.

Kemudian saat massa hendak membubarkan diri, korban tertinggal dari kelompoknya dan menjadi bulanan-bulanan gerombolan tersangka.

Korban dikeroyok oleh tujuh orang menggunakan berbagai jenis senjata tajam hingga tumpul.

Setelah dianiaya, korban sempat tergeletak di pinggir jalan dan ditolong warga setempat yang hendak menunaikan ibadah Salat Subuh.

"Korban mengalami 12 luka tusukan di punggung, siku, tangan kanan, pantat dan paha. Untungnya tidak ada bacokan di daerah vital. Korban sempat dirawat RS Merah Putih namun sekarang bisa menjalani rawat jalan," cetusnya.

Mustofa menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, sebagian besar peserta tawuran menenggak minuman keras sebelum ikut tawuran.

Bahkan korban sempat tak bisa dimintai keterangan oleh polisi karena masih terpengaruh alkohol.

"Mendasari keterangan korban, korban masih dalam pengaruh miras. Penyidik kesulitan menginterogasi korban karena keterangan berubah-ubah dan tidak bisa didengar dengan jelas," ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved