Pilkada Kota Yogyakarta 2024

Jumlah DPT Pilkada Kota Yogyakarta 2024 Naik Sekitar 1.000 Suara, Lampaui Pileg dan Pilpres

Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Yogyakarta 2024 berpotensi mengalami lonjakan.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
ist
Ilustrasi : Pilkada 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Yogyakarta 2024 berpotensi mengalami lonjakan.

Jika dibandingkan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 lalu, jumlah DPT Pilkada bakal naik sekitar 1.000 suara.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samudro, mengatakan, berdasar data dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah pemilih di Pilkada Kota Yogyakarta 2024 mencapai 322.305 orang.

Baca juga: KPU Kota Yogyakarta Antisipasi Kerawanan Pungut Hitung di Pilkada 2024

Sementara, pada Pilpres dan Pileg 2024 silam, hanya 321.605 DPT yang mendapatkan hak pilih di wilayah Kota Yogyakarta.

"Jadi, nanti ada kenaikan sekitar 1.000-an. Tapi, itu kemungkinan akan naik lagi, karena DPK (Daftar Pemilih Khusus) kita agak naik. Jadi, bisa 323.000an," tandasnya, Senin (27/5/2024).

Ia pun memaparkan, tahapan Pilkada 2024 untuk pemutakhiran data pemilih diagendakan mulai 24 Juni sampai kisaran bulan September mendatang.

Meski demikian, pemeteaan potensi kerawanan sudah dilakukan oleh personel Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang telah dilantik per 16 Mei 2024 lalu.

"Sambil mempersiapkan diri, mereka nanti akan mendapat SDM TPS baru, tanggal 26 Mei (dilantik), untuk kolaborasi pemetaan dan tata kala pemutakhiran data pemilih," ucapnya.

"Sekarang sudah mulai sosialisasi juga. Nanti, rekrutmen sumber daya untuk Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) bakal dimulai 5 Juni, sampai 23 Juni 2024," tambah Harsya.

Dengan jumlah DPT yang berpotensi meningkat, pihaknya pun mempunyai pekerjaan rumah untuk mendorong tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Kota Yogyakarta 2024.

Oleh sebab itu, ia menegaskan, fasilitasi untuk para pemilih khusus, termasuk penyandang disabilitas dan lansia, bakal semakin digencarkan.

"Angka partisipasi di Pilkada selama ini belum setinggi Pileg dan Pilpres. Kemarin di 2017 hanya 77 persen, ini pekerjaan rumah bagi kami," jelasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved