Berita Sleman Hari Ini

Pemkab Sleman Minta Kalurahan Ikut Partispasi Tangani Sampah

Timbunan sampah yang banyak dan pengurangan sampah yang kurang optimal menjadi tantangan berat menuju Sleman bebas sampah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Timbunan sampah yang banyak dan pengurangan sampah yang kurang optimal menjadi tantangan berat menuju Sleman bebas sampah.

Pasca TPA Piyungan ditutup, masih ada 111 ton sampah harian di Bumi Sembada yang belum terkelola, meskipun telah mengoperasikan sarana prasarana pengolahan sampah, termasuk mengoptimalkan dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Tamanmartani Kalasan dan Sendangsari Minggir.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Sleman kini berharap Kalurahan turut berpartisipasi menangani persoalan sampah ini. 

Baca juga: Tempat Sampah Ilegal Menjamur di Gunungkidul, Sebulan Ditemukan Ada di 5 Lokasi

"Betul, kita akan meminta kalurahan untuk berpartisipasi mengelola sampah di wilayahnya masing-masing," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani, Kamis (23/5/2024). 

Jumlah 111 ton sampah yang belum terkelola, akan dibagi untuk dikelola di masing-masing Kalurahan.

Terutama Kalurahan di wilayah urban, dan tempat wisata yang memproduksi sampah harian dalam jumlah cukup banyak.

Satu Kalurahan nantinya hanya dibebani pengelolaan 5 ton sampah. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten, tentunya tidak lepas tangan.

Pemerintah akan membantu memfasilitasi alat dan sarana pengolahan kepada Kalurahan yang sudah siap mengolah sampah

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, partisipasi pengelolaan sampah di Kalurahan saat ini sangat dibutuhkan.

Sebab, jumlah sampah yang belum terkelola di Sleman 111 ton per hari.

Jika masing-masing Kalurahan mampu mengelola 5 ton, maka hanya membutuhkan partisipasi sekira 20 Kalurahan saja.

Kalurahan yang sudah siap mengelola sampah nantinya akan dibantu alat maupun transportasi pengangkutan.

Sebab, ia menyadari jika tidak dibantu, program kesadaran ini tidak bisa berjalan. 

"Ini memang harus dianggarkan, infratruktur dikurangi, kita larikan ke penanganan sampah," kata dia. 

Kustini mengatakan, pengelolaan sampah di tingkat Kalurahan dalam waktu dekat rencananya akan dimulai dengan membuat tempat pengolahan di Kalurahan Ambarketawang. Kemudian ada juga di Condongcatur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved