Tips dan Cara
Tips Tetap Kreatif dan Aman dari Dampak Buruk Internet Agar Makin Cakap Digital
Agar tetap viral dan positif, tentunya para generasi muda harus bisa menyaring, sisi positif dan negatif media sosial.
Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Pelajar di Kabupaten Kulon Progo, didorong lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Selain hal positif, Media sosial juga mempunyai dampak negatif.
Untuk mencegah dampak negatif media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar talkshow makin cakap digital melalui media YouTube dan zoom meeting, Jumat (17/5/2024).
Salah satu Narasumber, Indri Astuti, membenarkan jika media sosial tidak bisa lepas dari pelajar.
Bahkan sudah banyak pelajar yang menjadi Selebgram, Tiktokers dengan jumlah pengikut yang banyak.
Hal ini menunjukan adanya adaptasi yang cepat terhadap dunia digital.
1. Menyaring Media Sosial
Agar tetap viral dan positif, tentunya para generasi muda harus bisa menyaring, sisi positif dan negatif media sosial.
“Dengan melakukan hal tersebut, mereka bisa tetap mempertahankan ide kreatifnya agar bisa melahirkan inovasi yang berdampak positif bagi diri sendiri masyarakat dan juga Indonesia," ujar Indri.
2. Budaya Digital
Dosen FH Universitas Sebelas Maret, Dr Adriana Grahani menyebut Digital Culture atau Budaya Digital, indeks literasi Indonesia di tahun 2023, turun dari 3,82 ke 3,81.
Padahal budaya digital menjadi salah satu pilar literasi digital yang harus dimiliki pelajar.
Adapun budaya digital ini mengacu pada nilai-nilai, norma, dan perilaku yang berkembang dalam masyarakat digital.
Selain budaya digital, pilar lain yaitu digital skill, digital ethics, dan digital safety.
3. Eksplor Potensi
Pada era sekarang ini, kalangan masyarakat sudah pasti akrab dengan Dunia Digital, mulai dari Instagram, Facebook, hingga WhatsApp.
Media ini, bisa dimanfaatkan khususnya oleh pelajar untuk memperkenalkan potensinya, atau keanekaragaman budaya Indonesia.
"Mereka bisa menjadi konten kreator. Menampilkan keahlian menari di media sosial agar kecintaan pada produk dalam negeri bisa meningkat," sebut Andriana.
4. Saling Menghargai
Andriana menandaskan, tentang hak orang lain dalam dunia digital. Generasi muda harapannya tetap menghargai orang lain dan tidak sampai melanggar hak cipta atau plagiasi.
"Mereka juga tetap harus menggunakan kata yang sopan," tuturnya.
Dasar dalam budaya digital bagi pelajar, lanjut Andriana, adalah budaya pancasila. Harus dikedepankan cinta kasih, kesetaraan, Harmoni, Demokrasi dan Keadilan serta Gotong royong.
Dalam paparannya, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Wahyudi, mengatakan, Media Digital sudah menjadi bagian dari kegiatan belajar mengajar, pada masa kini. Pembelajaran bisa secara daring, maupun luring.
"Hal yang harus diperhatikan yakni berhati-hati saat memakai dunia digital. Jangan sampai berlebihan bahkan masuk ke hal negatif. Jadi tetap ada etika dalam bermedia sosial. Harus ada filter agar tidak merugikan orang lain," ungkap Nur Wahyudi.(*)
Kapan Waktu Terbaik Memberi Ponsel untuk Anak? Perhatikan Usianya Sebelum Memberikan Ponsel ya Bund! |
![]() |
---|
5 Cara Seru Ajak Anak Tumbuh Kreatif dan Percaya Diri Bareng Orang Tua di McKids |
![]() |
---|
Mengenal Investasi SBN Ritel: SBR014 dan Manfaatnya bagi Milenial |
![]() |
---|
Bagaimana Cara Membayar Tilang? Ini 5 Cara Mudah dan Resminya Jangan Salah Kaprah |
![]() |
---|
5 Cara Mudah Bayar Tilang Elektronik atau e-Tilang, Bisa Lewat Minimarket hingga Marketplace |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.