Mengenal AIOPOX, Fintech Masa Depan Berbasis Akal Imitasi, Dapat Pendanaan Luxspin

Dunia keuangan digital makin ramai dengan kehadiran pemain baru yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi Web3

|
Istimewa
AIOPOX 

TRIBUNJOGJA.COM - Dunia keuangan digital makin ramai dengan kehadiran pemain baru yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi Web3. 

Salah satunya adalah AIOPOX, platform derivatif global yang mulai menjejakkan kaki di Asia Tenggara lewat kolaborasi strategis dengan perusahaan komunikasi digital asal Singapura, PT Otto Media Grup.

Apa yang bikin AIOPOX menarik? Di tengah ramainya aplikasi trading dan platform investasi, AIOPOX mencoba tampil beda dengan pendekatan yang bisa dibilang futuristik: menggabungkan AI atau akal imitasi dengan gamifikasi finansial dan sistem copy trading cerdas. 

Tujuannya? Membuat pengalaman transaksi lebih transparan, menyenangkan, dan tentunya, lebih pintar.

Kerja sama ini menjadikan Otto Media sebagai agen eksklusif AIOPOX untuk 14 negara Asia Tenggara. Artinya, mereka bakal mengurus segala hal dari manajemen brand, distribusi konten, sampai ekspansi komunitas pengguna. 

Fokus awal mereka adalah Indonesia sebagai pasar pilot.

“Indonesia punya ekosistem digital yang hidup, komunitas muda yang tech-savvy, dan antusiasme tinggi terhadap layanan keuangan modern,” ujar Liam Savage, Marketing Executive AIOPOX, dalam pernyataan resminya. 

Baca juga: Akal Imitasi Mulai Merambah ke Layanan Pascabayar, Bagaimana Cara Kerjanya?

Program-program awal akan mencakup edukasi pengguna, perekrutan mitra, dan pembangunan komunitas.

Otto Media sendiri bukan nama baru. Dikenal sebagai jembatan antara teknologi global dan pasar lokal.

Mereka punya jaringan media di berbagai negara termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, dan tentu saja Indonesia. 

Pengalaman mereka dalam membangun brand Web3 dan AI lokal dianggap cocok untuk mendampingi AIOPOX memasuki pasar yang kompleks ini.

Dengan langkah ini, AIOPOX tak cuma ingin sekadar dikenal sebagai aplikasi fintech lain.

Mereka membawa misi yang lebih ambisius: membangun ekosistem keuangan cerdas yang berkelanjutan, dan memperkenalkan pendekatan baru terhadap keuangan digital yang lebih adil, transparan, dan berbasis komunitas.

Apakah strategi ini akan berhasil? Waktulah yang akan menjawab. 

Namun, satu hal pasti: Asia Tenggara, dengan populasi muda yang melek digital, tengah menjadi ajang unjuk gigi bagi inovasi-inovasi finansial global.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved