Sebulan Jelang Idul Adha 2024, Harga Sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten Naik Hingga Rp2 Jutaan 

Pantauan Tribunjogja.com pada Kamis (16/5/2024), kenaikan harga sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten berada dikisaran Rp2 jutaan per ekor

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
Suasana di Pasar Hewan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Harga hewan kurban sapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terpantau mulai mengalami kenaikan sebulan menjelang Idul Adha 2024.

Pantauan Tribunjogja.com pada Kamis (16/5/2024), kenaikan harga sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten berada dikisaran Rp2 jutaan per ekor.

Seorang pedagang sapi, Marji (65), warga Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, membenarkan bahwa harga sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten mulai mengalami kenaikan mendekati momen kurban atau Idul Adha 2024. 

"Sudah ada kenaikan harga sapi sekitar Rp2 jutaan. Harga sapi di pasar sekarang kisaran di atas Rp23 juta, kalau biasanya sekitar Rp20 juta," ungkap Marji kepada Tribunjogja.com, Kamis (16/5/2024). 

Meski harga mulai meningkat, namun Marji mengaku belum menerima permintaan pesanan hewan kurban.

Sebab, sementara ini ia hanya melayani penjualan sapi di pasar hewan saja.

"Nanti di rumah, kalau sudah mendekati waktu kurban sekitar kurang setengah bulan, baru saya melayani pesanan. Sementara ini masih jualan di pasar dulu," katanya.

Adapun, jenis sapi yang dijual Marji di antaranya limosin, metal, hingga sapi Jawa. 

Baca juga: Jelang Idul Adha 2024, Permintaan Sapi di Pasar Hewan Prambanan Klaten Meningkat 50 Persen

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Widiyanti, menilai wajar apabila mendekati Idul Adha terjadi peningkatan harga hewan kurban di pasaran.

"Kalau kenaikan harga Rp500 ribu- Rp1 juta itu masih wajar. Harga segitu kan biasanya dari Rp22 juta menjadi Rp23 juta, itu masih normal. Apalagi berkurban kan bukan untuk masjid tapi orang yang akan beribadah kepada Allah. Insyaallah bisa menambah pahala," ujarnya. 

Kendati demikian, Widiyanti menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada saat membeli hewan kurban.

Ia mengingatkan masyarakat agar mengecek kesehatan hewan kurban terlebih dahulu sebelum membeli. 

Pengecekan itu bisa dilihat secara visual dari tanda-tanda atau gejala yang mungkin diderita hewan kurban.

Apabila nanti masyarakat menemukan hewan kurban kurang sehat, diminta segera melapor ke dokter hewan atau dinas terkait. 

"Kalau seumpama masyarakat beli hewan kurban dalam keadaan sehat tapi tiba-tiba sakit, maka langsung lapor kami, sehingga bisa segera ditindaklanjuti," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved