Berita Sleman Hari Ini
DLH Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organikv Milik Warga, Ini Penjelasannya
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman mengeluarkan edaran kepada warga tidak mau mengangkut sampah organik. Kebijakan tersebut menuai sorotan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Karena mengelola sampah organik menurut dia cukup mudah. Sampah sisa sayuran, sisa makanan, sisa buah-buahan, ranting pohon dan daun kering dipilah.
Nantinya sampah organik bisa dijadikan pakan ikan, kompos, ditimbun di jugangan maupun di simpan di lubang Biopori dengan kedalaman 1 meter dan diameter 10 centimeter.
Lubang tersebut dinilai kecil dan bisa dibuat bagi mereka yang tinggal di lahan sempit sekalipun.
Ia mengaku sudah mempraktekkan, satu lubang biopori dengan kedalaman 1 meter dan diameter 10 centimeter tersebut dengan 4 anggota rumah, ternyata bisa menampung sampah organik hingga dua bulan.
"Jadi sebetulnya bukan pemerintah tidak mau mengelola sampah organik. Bukan. Karena kami belum bisa mengolah karena kebanyakan sampah organik, akibat sistem pelayanan angkut seminggu dua kali pasti berbau. Padahal TPST kita dengan pemukiman, jaraknya tidak lebih dari 500 meter. Makanya kami mengajak masyarakat, ayok membiasakan diri mengolah sampah organik," kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Sleman, Rahayu Widi Nuryani mengatakan, pihaknya selaku mitra DLH Sleman belum pernah diberitahu mengenai adanya surat edaran tersebut.
Sebab itu, pihaknya mendorong Dinas untuk bertanggungjawab penuh dalam hal pengelolaan sampah, baik organik maupun non-organik.
"Kami komisi C DPRD Sleman mendorong dinas untuk bertanggung jawab penuh pengelolaan sampah baik organik maupun non organik. Dan kami juga mendorong dinas melakukan percepatan untuk membangun TPST khusus untuk pengelolaan sampah organik. Kami menghimbau dinas untuk tidak mengeluarkan statemen yang meresahkan masyarakat," ujarnya. (rif)
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.