Pelaku Pembuang Sampah Liar di Imogiri

Pelaku Pembuang Sampah Liar di Jalan Siluk Imogiri-Panggang Ditemukan, Begini Kronologinya

Pelaku tersebut adalah seorang laki-laki inisial S (44), warga Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul.

|
Dok. Polres Bantul
Pelaku pembuang sampah liar secara massal di Jalan Siluk Imogiri- Panggang, Padukuhan Nawungan 1, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, mengangkut kembali sampahnya pada Minggu (12/5/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pelaku pembuang sampah liar di Jalan Siluk Imogiri- Panggang, Padukuhan Nawungan 1, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, berhasil ditemukan.

Lurah Selopamioro, Sugeng, mengungkapkan, pelaku tersebut adalah seorang laki-laki inisial S (44), warga Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul.

"Setelah membuang sampah sembarangan dalam jumlah yang banyak, dia (pelaku S) sempat kabur ke Semarang. Terus sama warga kami dikejar. Setelah ketemu ditanya oleh warga kami dan dia (pelaku S) akhirnya mengaku kalau yang buang sampah," katanya saat dihubungi, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Sampah dari Luar Gunung Kidul Dibuang di Tengah Hutan

Disampaikannya, pengejaran itu dilakukan usai pihak lurah dan warga setempat mengidentifikasi kendaraan truk dump bermuatan sampah yang melintas pada Selasa (7/5/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

Di mana, truk itu terekam CCTV di dekat area pembuangan sampah.

Setelah mengakui itu, akhirnya pelaku S dibawa oleh warga setempat ke Selopamioro dan diberikan tindakan sanksi sosial.

Sanksi sosial itu berupa pemungutan sampah dan pembersihan sampah yang dibuang oleh pelaku S secara sendiri atau tanpa dibantu orang lain. 

"Saksi sosial sudah diterima oleh S pada Minggu (12/4/2024) siang. S juga meminta maaf kepada warga dan sempat berjanji untuk tidak akan mengulangi tindakan tersebut. Jadi setelah itu kami serahkan ke pihak Kalurahan Wonolelo," terangnya.

Namun, lanjutnya dia, sampah yang dipungut oleh pelaku S itu tidak semua sampah yang sudah dibuang sembarangan oleh S.

Sebab, setelah beberapa hari sampah masal dibuang oleh pelaku S, sampah itu kemudian diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul

"Jadi, S cuma mengambil sampah sisa-sisa yang tadinya sudah diangkut sama DLH Bantul. Bukan semuanya yang S pungutan. Kalau semuanya ya enggak cukup sehari, paling tidak beberapa hari kalo sendirian. Karena kan banyak sampahnya," papar dia.

Adapun motif pelaku S membuang sampah dalam jumlah yang tidak wajar itu dikarenakan sempat bingung harus membuang sampah di mana. Pasalnya, sejumlah tempat penampungan sampah pada saat ini sudah tutup.

"Sampah yang dibuang oleh S kan bermacam, ada sampah rumah tangga, sampah kering, sampah bau. Macam-macam lah. Tapi, dari mana asalnya saya tidak tahu," urainya.

Baca juga: DLH Gunungkidul Temukan Lagi Lahan yang Dijadikan Tempat Sampah Ilegal 

Akan tetapi, Sugeng, menambahkan, pelaku S memiliki profesi sebagai sopir kendaraan pengangkut sampah.

Dengan begitu, dimungkinkan sampah didapatkan dari beberapa tempat.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Bantul, Bambang Purwandi, menyebut, sebenarnya setelah TPA Piyungan ditutup permanen, sampah liar semakin banyak ditemukan di titik-titik baru.

"Kami mengakui ada muncul titik-titik baru sampah sembarangan. Salah satunya di Padukuhan Nawungan itu dan kondisi itu memang tidak bisa hindari penuh," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved