DLH Bantul: Capaian Pembangunan TPST Modalan Sudah Melebihi 45,35 persen

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul memonitoring perkembangan pembangunan TPST Modalan yang berada di wilayah Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, mencapai lebih dari 45,35 persen.

"Sampai saat ini, pembangunan itu masih terus berjalan dan kami kejar untuk selesai secepat mungkin, sehingga bisa dioperasionalkan pada September mendatang," kata Kepala DLH Bantul, Bambang, saat ditemui wartawan di kantor dinasnya, Senin (13/5/2024).

Baca juga: TPST Minggir Produksi Puluhan Ton Bahan Bakar Alternatif dari Sampah

Disampaikannya, pembangunan tersebut akan dibuat dengan konsep incinerator.

Di mana, terdapat sistem pemilahan sampah kering untuk dibakar menghasilkan abu.

Abu itu dimanfaatkan untuk membuat paving block dan diperjual belikan.

"Jadi sampah di sana itu sebisa mungkin sampah kering. Sampah basah mungkin bisa juga, tapi jangan basah banget. Karena itu harus masuk tahap pembakaran," tutur dia.

Adapun kapasitas sampah di TPST Modalan, kata Bambang diharapkan bisa mengolah sekitar 35-40 ton per hari.

Lalu, pengolahannya berada di bawah UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Bantul.

"Kami ingin semua TPST di Bantul itu berada di bawah UPT itu. Kami kan ada empat TPST ya. ITF Niten, TPST Modalan dan TPST Dingkikan di bawah UPT itu. Kalau untuk ITF Bawuran, pengelolaan sepenuhnya berada di tangan PD Aneka Dharma. Itu sudah kami persiapkan semua," papar Bambang.

Lebih lanjut, kata Bambang, untuk mempercepat proses pembangunan, pihaknya menargetkan sekitar Juni atau Juli 2024, alat incinerator sudah berada di TPST Modalan.

Kemudian, dalam merealisasikan proyek tersebut, pihaknya akan melakukan perekrutan tenaga kerja sekitar 10 orang denga kualifikasi betul-betul paham dengan proses penanganan sampah. 

Nantinya, mereka yang lolos perekrutan tenaga kerja operasional TPST Modalan juga dibekali pelatihan pengolahan sampah secara mendetail.

"Jumlah kebutuhan tenaga kerja kami lihat juga berdasarkan kesiapan anggaran untuk memberikan gaji kepada mereka," tutup Bambang. (nei)