Berita Jogja Hari Ini

Dosen Pertanian UGM Sebut Sektor Pertanian DIY Pada Kuartal II 2024 Tumbuh Positif

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Subejo, Ph.D.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Subejo, Ph.D. menyebut sektor pertanian DIY pada kuartal II 2024 akan tumbuh positif dibanding triwulan I 2024.

“Sektor pertanian kuartal II di DIY pada kuartal II nampaknya akan tumbuh positif, setelah mengalami krisis pada kuartal I. Hal ini bersamaan dengan waktu puncak panen raya padi sawah tahun 2024 berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan DIY,” katanya, Rabu (08/05/2024).

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, puncak musim panen di DIY akan terjadi pada April hingga Mei 2024.

Diperkirakan total produksi mencapai 303.542 ton.

Baca juga: BPBD DIY Imbau Masyarakat untuk Memanen Air Hujan Lewat Tandon atau Sumur Biopori Saat Kemarau 

Pada periode Januari hingga Mei 2024, diperkirakan total produksi padi di DIY mencapai 389.001 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 245.849 ton beras dengan luas lahan panen mencapai 68.121 hektare sawah.

Menurut dia, pengaruh El Nino pada kuartal II cukup moderat.

Berdasarkan data BMKG, awal musim kemarau diprediksi terjadi pada Mei hingga Agustus 2024.

Sehingga yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan ketersediaan air terbatas.

“Sehingga untuk daerah irigasi semi teknis atau irigasi sederhana perlu menyesuaikan pola tanam dengan prioritas pada tanaman palawija. Sedangkan daerah irigasi teknis masih memungkinkan menanam padi pada musim kemarau,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengungkapkan hampir seluruh sektor utama tumbuh positif pada triwulan I 2024.

Industri menjadi struktur utama penopang pertumbuhan ekonomi DIY, dengan andil 12,07 persen, mengalami pertumbuhan 4,71 persen. 

Pertumbuhan industri pengolahan ditopang oleh kenaikan industri makanan dan minuman, industri pengolahan tembakau, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki.

”Kecuali sektor pertanian yang mengalami kontraksi 9,51 persen, meskipun memberikan andil 10,87 persen pada pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan I 2024," ungkapnya.

"Fenomena El Nino pada tahun 2023 menyebabkan musim kering berkepanjangan, sehingga awal masa tanam padi ladang tertunda. Pergeseran masa tanam ini berdampak pada panen raya yang biasanya terjadi pada triwulan I, bergeser pada triwulan II,” imbuhnya.

Produksi kayu bulat juga mengalami penurunan, sekitar 23,79 persen dibandingkan triwulan I 2023. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved