Berita DI Yogyakarta Hari Ini

YHI-Kowani Resmikan Masjid Wanitatama

Masjid tersebut tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi juga menjadi sarana sosialisasi pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Peluncuran buku berjudul “Potret Kekerasan Terhadap Perempuan, Antara Kebijakan dan Kenyataan: Sebuah Catatan Lapangan” di kompleks Mandala Bhakti Wanitatama (MBW), Rabu (24/04/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Yayasan Hari Ibu (YHI) - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) meresmikan masjid Wanitatama di kompleks Mandala Bhakti Wanitatama (MBW), Rabu (24/04/2024). 

Masjid tersebut tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi juga menjadi sarana sosialisasi pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan.

Ketua Umum Kowani , Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan masjid yang digagas oleh para perempuan itu akan memiliki program-program untuk pemuliaan harkat perempuan.

Dengan bersinergi dengan Indonesia Women Center, Masjid Wanitatama juga akan difungsikan sebagai sarana sosialisasi akan pentingnya peran perempuan.

“Hari Kartini kami ambil sebagai suatu momentum, agar perempuan dapat berbuat, perempuan dapat bekerja dan menghasilkan karya nyata. Fasilitas di gedung MBW ini dikelola oleh Yayasan Hari Ibu, ini adalah salah satu aset Kowani. Tidak hanya untuk meningkatkan keimanan, masjid ini juga untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

Masyarakat pun dapat mengakses bantuan pendampingan, konseling, dan pemberdayaan perempuan melalui Masjid Wanitatama .

Baca juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara Islami Tentang Wanita

Pada kesempatan yang sama, Kowani melalui Indonesia Women Center meluncurkan buku berjudul “Potret Kekerasan Terhadap Perempuan, Antara Kebijakan dan Kenyataan: Sebuah Catatan Lapangan”. 

Menurut Giwo, buku tersebut menjadi catatan bahwa kebijakan yang ada berbeda dengan pelaksanaan di lapangan.

Apalagi masih banyak perempuan di Indonesia yang belum paham akan hak perlinungan perempuan.

Melalui buku tersebut, ia ingin agar perempuan Indonesia semakin menyadari hak-hak perlindungan perempuan.

Ia menyebut, Kowani sudah memiliki banyak program, terutama untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.

Sosialisasi dan edukasi terkait dengan kebijakan, undang-undangan pun telah dilakukan.

“Sosialisasi dan edukasi terus kami lakukan, kami punya program-program. Sehingga paling tidak, perempuan tahu, bahwa kekerasan dalam rumah tangga bukan suatu hal yang biasa, yang tidak bisa dilaporkan, atau dikesampingkan oleh masyarakat. Kekerasan verbal saja sudha termasuk KDRT. Sehingga perempuan harus terhindar dari kekerasan tersebut,” terangnya. 

Ia menambahkan perempuan harus berdaya, sehingga Kowani melalui berbagai bidang melakukan berbagai upaya pencerdasan, peningkatan kualitas diri, hingga mendorong perempuan mandiri secara ekonomi.

Sebagai ibu bangsa, perempuan harus kuat, sehingga dapat menyiapkan generasi penerus.

“Ini adalah langkah-langkah nyata, seperti yang diinginkan founding mother. Selain membuat perempuan lebih berdaya, lebih maju, lebih cerdas, tentunya dapat berkarya pada pembangunan bangsa,” imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved