Berita Jogja Hari Ini
Syawalan Bareng Jajaran Pemkot Yogya, Ini Pesan Gubernur Sri Sultan HB X
Gubernur DIY , Sri Sultan Hamengku Buwomo X mengikuti acara syawalan dengan jajaran Pemkot Yogya, di Balai Kota Yogya, Jumat (19/4/24).
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Gubernur DIY , Sri Sultan Hamengku Buwomo X mengikuti acara syawalan dengan jajaran Pemkot Yogya, di Balai Kota Yogya, Jumat (19/4/24).
Kegiatan tersebut, merupakan agenda rutin yang digelar setiap bulan Syawal tiba.
Selain Sri Sultan HB X, hadir pula Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X, serta sejumlah pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
Dalam kesempatan tersebut Sri Sultan HB X menyampaikan dorogannya, supaya Pemkot Yogya berkomitmen menjaga kawasan sumbu filosofi.
Pasalnya, kawasan sumbu filosofi yang sudah dinobatkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, hampir seluruhnya berada di Kota Yogyakarta .
"Selain itu, ada satu hal penting lainnya, yaitu diterimanya filosofi Hamemayu Hayuning Bawana sebagai warisan dunia oleh UNESCO," cetusnya Sri Sultan.
"Dari aspek fisiknya itu penempatan Kota Yogya menjadi sesuatu yang sangat penting karena obyek yang dilindungi sebagian besar berada di sini dan hanya sebagian kecil di Bantul," jelasnya.
Baca juga: Safari Syawalan, Sri Sultan HB X : Momentum Saling Tabayyun
Ia mengatakan, bahwa filosofi Hamemayu Hayuning Bawana menorehkan sejarah di kancah dunia, karena keputusan terkait warisan budaya dunia oleh UNESCO selalu berkaitan dengan aspek fisik seperti bangunan kuno yang mampu dilestarikan.
Sedangkan filosofis Hamemayu Hayuning Bawana yang tersirat dalam sumbu filosofi merupakan keputusan aspek non fisik yang pertama kalinya di dunia.
"Maka, diharapkan masyarakat Kota Yogya mampu menciptakan suasana kondusif, sehingga kerukunan selalu terjalin dengan baik," ucapnya.
Menanggapi arahan tersebut, Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo, mengaku siap menjaga sumbu filosofi yang sudah menjadi warisan budaya dunia.
Menurutnya, yang yang harus dirawat dan dilestarikan tidak hanya fisik bangunannya saja, tapi juga nilai-nilai yang terkandung di sumbu filosofi.
"Beliau juga menyampaikan, sekarang sedang disusun regulasi-regulasi yang mengatur bagaimana cara melestarikan sumbu filosofi," katanha.
Salah satunya, dengan merealisikan sebuah manajemen organisiasi untuk memperlancar inplememtasi sumbu filosofi sendiri.
Menurutnya, Pemkot Yogyakarta bakal memegang peranan penting di sana, karena sebagian besar sumbu filosofi berada di wilayah Kota Pelajar.
"Regulasinya baik di level provinsi dan kota, termasuk Bantul, meski cuma sedikit yang masuk, di Panggung Krapyak," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.