Dishub DIY Klaim Arus Lalu Lintas Selama Libur Lebaran Terkendali

Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengklaim bahwa arus lalu lintas selama libur Lebaran di wilayah DIY masih bisa terkendali

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Situasi lalu lintas di Jalan Nasional Yogya-Purworejo ruas Temon, Kulon Progo, Rabu (10/04/2024). Arus kendaraan terpantau lancar di hari pertama Idulfitri ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengklaim bahwa arus lalu lintas selama libur Lebaran di wilayah DIY masih bisa terkendali, kendati luar biasa padat.

Diungkapkannya, berdasarkan data Dishub DIY jumlah kendaraan keluar dari DIY masih lebih tinggi dibanding kendaraan yang masuk pada periode Rabu (3/4/2024) hingga Senin (15/4/2024).

Dari rentang waktu Rabu (3/4/2024) hingga Senin (15/4/2024), jelas Made, total jumlah kendaraan masuk di DIY sebanyak 924.909. Sementara itu kendaraan keluar dari DIY sebanyak 1.047.233.

Dari data yang ada terlihat juga arus kendaraan tertinggi keluar terjadi pada Jumat (12/4/2024) dan Minggu (14/4/2024).

Pada hari Jumat jumlah kendaraan keluar sebanyak 100.576. Sementara itu pada hari Minggu, jumlah kendaraan keluar 101.976.

"Alhamdulillah walaupun padat, masih bisa terkendali," ungkap Made.

Made mengatakan secara data memang lebih banyak kendaraan yang keluar dari DIY.

Data tersebut diperoleh dengan sistem digital dan pantauan di empat jalur utama yakni Tempel, Prambanan, Wates, dan Piyungan.

"Banyak yang keluar (dari DIY), itulah saya agak anomali ya, kenapa data keluar, karena pantauan hanya beberapa titik. Kita ATCS (Area Traffic Control System), secara digitalisasi di jalur utama," ucap Made.

Ni Made menjelaskan pemudik maupun wisatawan yang masuk ke DIY dengan kendaraan pribadi ada yang melewati jalur alternatif, sehingga tidak bisa terdata.

Secara kapasitas Made menyebut ada peningkatan dari tahun lalu, melihat kepadatan yang terjadi.

"Ketika perjalanan orang menggunakan angkutan pribadi gitu, yang bisa kita potret itu di jalur utama. Sedangkan jalur alternatif atau jalan tidak kita rekomendasikan juga dipakai, nah ini mungkin kita bisa memantau jumlahnya," ucap Made.

Baca juga: Destinasi Budaya dan Wisata Alam Jadi Tujuan Favorit Pelancong Kunjungi Sleman saat Libur Lebaran 

"Memang dari sisi prediksi jumlah pemudik 11,7 juta. Kok data yang kami publish mungkin kalau diakumulasi tidak sampai segitu," imbuhnya.

Disinggung soal kemacetan yang sempat terjadi di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang terjadi saat libur Lebaran lalu, Made turut angkat bicara.

"Karena kalau mereka ikut dengan (lampu) traffic mungkin nggak menjadi masalah. Hanya saja, masalah traffic sudah merah, mereka tetap masih mau jalan. Itu dari sisi personal emosi dan lain-lain kita maklumi semuanya memang terjadi. Ketika sudah diatur dengan persinyalan, kemudian dari ego masing-masing terbawa, ya macet tapi tidak sampai terjadi insiden luar biasa," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved