Berkat KUR BRI, Warung Sarapan Pecel Milik Catur Kini Kian Berkembang
Kredit Usaha Rakyat atau KUR BRI benar-benar membantu usaha Catur Martanto (43) dan istri semakin maju.
Penulis: Sigit Widya | Editor: Sigit Widya
"Saya hanya menyetor Rp773.312 per bulan selama 60 bulan. Secara nominal, nominal sebesar itu masih masuk akal," kata pria ramah tersebut.
Ke depan, ia kemungkinan besar akan mengakses lagi KUR BRI guna memperbesar usaha, termasuk rencana untuk membuka cabang.
"Melihat usaha kian tumbuh, saya tak ragu untuk kembali mengajukan modal usaha lewat KUR BRI. Bunganya cukup rendah, kok," tegasnya.
Baca juga: Akses Modal Lewat KUR BRI, Samsudin Raup Jutaan Rupiah Per Hari Berkat Usaha Ramesan
Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono, menyatakan, ada peningkatan pembiayaan hingga 10 persen melalui KUR BRI pada Maret 2024.
"Di luar KUR, kami prediksi naik lima persen sampai enam persen. Pertumbuhan secara tahunan di level tujuh persen hingga 12 persen," katanya.
Terkait non-performing loan (NPL), ia memastikan masih terjaga karena penyaluran kredit dilakukan hati-hati, bahkan pakai sistem dual control.
"Jika terjadi permasalahan kredit, kami melakukan berbagai upaya, mulai restrukturisasi hingga memberi keringanan kepada nasabah," tuturnya.
Lebih lanjut, John menyampaikan bahwa BRI membuka peluang untuk restrukturisasi pembiayaan sepanjang memang masih memenuhi pilar.
“Penyelesaian kami lakukan secepatnya. Pertama, restrukturisasi dengan penjadwalan ulang. Kedua, kami memberi keringanan," ucap John.
Baca juga: Berkat KUR BRI, Gondrong Kini Jadi Bos Angkringan
Untuk tren pembiayaan menjelang Idulfitri, ia mengutarakan, ada peningkatan dengan sektor perdagangan mengalami pertumbuhan dominan.
Menurut John, peningkatan kredit menjelang Lebaran merupakan siklus tahunan atau berulang meskipun hanya untuk sektor-sektor tertentu.
“Banyak pengusaha makanan dan pakaian yang membutuhkan tambahan modal kerja untuk memenuhi permintaan konsumen," ungkap John.
Selain makanan dan pakaian, ia membeberkan, sektor di transportasi mengalami pula peningkatan pembiayaan setiap menjelang hari raya.
“Sektor pertanian justru terbalik. Biasanya, pembiayaan di sektor pertanian mengalami tren tertinggi pada Januari dan Juli," pungkas John. (*)
Pertamina Dukung UMKM Kebumen Go Internasional, 6 Kontainer Keranjang Serat Alam Tembus Pasar AS |
![]() |
---|
Forum UMKM Diharapkan Jadi Wadah Kolaborasi Pelaku Usaha di Gunungkidul |
![]() |
---|
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Bantu UMKM Atasi Limbah Kain lewat Program Circular Economy |
![]() |
---|
Penutupan 13 Tahun UUK DIY, Pengunjung Disambut Jamu Gratis dari UMKM Lokal |
![]() |
---|
Muhammadiyah Jogja Expo 2025 Jadi Panggung Kolaborasi UMKM dan Ekonomi Kreatif di DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.