Ramadan 2024

Mutiara Ramadan: Karakter Anak

Memiliki anak merupakan anugerah yang besar dari Allah SWT, dan merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Jamilludin SSosI MA, KUA Sedayu 

Oleh: Jamilludin SSosI MA, KUA Sedayu

TRIBUNJOGJA.COM - Memiliki anak merupakan anugerah yang besar dari Allah SWT, dan merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan baik saat di dunia hingga nanti di akhirat.

Tentunya memiliki anak yang soleh dan berkarakter positif serta berperilaku yang baik menjadi dambaan setiap orang tua.

Upaya membentuk anak dilakukan oleh para orang tua mulai dari mengasuh dan membesarkan dengan kasih sayang hingga menyekolahkan anak atau memasukkan anak ke pondok pesantren dengan harapan kelak anak akan memiliki ilmu dan kepribadian yang baik.

KH Bahauddin Nursalim yang disapa Gus Baha menjelaskan mendidik karakter anak merupakan hal yang utama.
Oleh karenanya, karakter anak perlu ditanamkan sejak dini dengan menanamkan ketauhidan yakni anak terbiasa menjalankan salat, puasa dan ibadah lainnya dengan tertib sesuai syariat agama.

Bahkan hingga hal yang mungkin dipandang ringan yakni terbiasa melafalkan kalimah thayyibah seperti Laa Ilaha Illallah, hal tersebut menjadi keberhasilan orang tua dalam menanamkan karakter yang baik. Keberhasilan menanamkan ketauhidan pada anak dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS sebagaimana yang tercantum dalam Alquran, QS. Az-Zukhruf ayat 28 “Dan (lbrahim a. s.) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu”.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan ketahuilah cara mendidik anak termasuk masalah yang paling penting dan paling utama.

Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Hati mereka suci, mutiara berharga, bersih dari segala ‘ukiran’ dan rupa.

Hati anak-anak menerima setiap ‘ukiran’ dan cenderung pada ajaran yang diberikan kepada mereka. Artinya apabila diibaratkan orang tua sebagai pengukir, maka bagus tidaknya hasil karya ukiran tergantung kemampuan yang membuatnya.

Maka, karakter anak yang baik terwujud salahsatunya karena hadirnya sosok orang tua yang mampu mengarahkan anaknya menjadi baik

Imam Al-Ghazali menyarankan dua model pendekatan dalam mendidik anak sehingga apa yang diharapkan orang tua akan berdampak positif bagi anak.

Imam Al-Ghazali menyarankan orang tua untuk membiasakan atau memberikan contoh perbuatan baik dalam keseharian anak. Pembiasaan hal baik yang dilakukan oleh orangtua tentunya akan terekam dan menjadi kebiasaan baik pada anak.

Maka setidaknya ada dua model pendekatan dalam mendidik anak sangat penting.

Pertama, pembiasaan kebaikan dalam hidup keseharian akan membekas dalam jiwa anak.

Kedua, penanaman nilai-nilai kebaikan juga tidak kalah pentingnya untuk memberikan standar kebaikan dalam jiwa anak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved