Sampah Menumpuk di Depo Kota Yogyakarta, DLHK DIY Siapkan Pengangkutan Khusus

Hal tersebut merupakan upaya untuk mengurangi volume timbunan sampah di depo-depo.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Ilustrasi- Sampah menggunung di Depo sisi barat Stadion Mandala Krida, Rabu (31/1/2024) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menyambut 11,7 juta pemudik yang diprediksi akan masuk ke wilayah DIY, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY akan pengangkutan khusus sampah di Kota Yogya.

Hal tersebut merupakan upaya untuk mengurangi volume timbunan sampah di depo-depo.

Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo, mengatakan pengangkutan khusus telah dilakukan sejak akhir Maret lalu hingga 3 April mendatang.

"Sebab bagaimanapun lebaran ini kan mestinya sedulur-sedulur pada mudik pulang ke Jogja kan kami juga tidak akan menyajikan terkait dengan problem persampahan ini," kata Kusno.

Dijelaskannya, upaya pengosongan walaupun belum sepenuhnya itu berdasar hasil komunikasi dengan Pemkot Yogya.

Sebelumnya, lanjut Kusno, Pemkot Yogya sebelumnya telah melakukan pengajuan untuk pengosongan sampah di depo-depo Kota Yogya. Praktis, pengangkutan khusus sampah dilakukan untuk Kota Yogya.

Total depo di Kota Yogya berjumlah 8 depo, satu di antaranya yang memiliki volume sampah terbesar yakni berlokasi di sekitar Stadion Mandala Krida.

"Di Jogja ada depo-depo yang untuk mengumpulkan, menampung sampah mulai kita kurangilah untuk volumenya. Dan kuota (pembuangan sampah) untuk Kota Yogya kita tambahkan. Itu dimulai dari akhir Maret ini sampai 3 April," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, kuota tambahan untuk pengangkutan sampah di Kota adalah sebanyak 150 ton.

Jumlah ini bukan per hari, melainkan akumulasi selama akhir Maret sampai 3 April.

Adapun kuota pembuangan sampah ke TPA Piyungan sebelumnya yakni 350 ton per hari untuk 3 kabupaten/kota.

"Kuota tambahan ini untuk pengurangan di depo-depo khusus menjelang Idul Fitri. Kita mengakomodir kondisi kota ada penambahan 150 ton sampai 3 April," jelasnya.

Pasca pengangkutan khusus dilakukan, Kusno mengatakan bahwa DLHK DIY selanjutnya akan melakukan evaluasi untuk melihat kondisi selanjutnya usai Lebaran.

Disinggung terkait desentralisasi, Kusno menegaskan hal tersebut masih sesuai rencana pada pertengahan April mendatang.

Sebab, per 15 April TPST Piyungan mulai ditutup permanen. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved