Harley Davidson WL, Motor Antik dengan Persneling di Tangan, Kopling di Kaki Layaknya Mobil
Ruci (28) pemuda asal Kasihan Bantul yang kini merawat Harley Davidson (HD) tipe WL tahun 1948. Motor ini memiliki arti tersendiri bagi dirinya.
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
Meski demikian, ia mengakui bahwa orang yang baru pertama kali mengendarai HD WL harus membiasakan diri menyesuaikan perpindahan gigi persneling dan koplingnya.
Selain itu, dari sisi perawatan, beruntung ia mendapatkan mesin yang sehat, sehingga sejauh ini hanya dilakukan perawatan layaknya motor biasanya. Misalnya ganti kampas rem dan oli. Motor ini sendiri masih menggunakan tromol depan belakang.
Perawatan semakin mudah, lantaran saat ini sudah semakin banyak bengkel-bengkel yang menerima servis motor-motor klasik. Jika membutuhkan part atau aksesoris tertentu, juga sudah ada perkembangan sosial media yang memudahkan pecinta motor klasik untuk hunting.
“Bagi yang fanatik ori pun bisa berburu pernak-pernik sesuai katalog,” katanya.
Meski demikian, dirinya juga menyadari bahwa saat ini tak ada patokan harga untuk berburu motor klasik. Karena nominal tersebut akan tergantung kondisi motor dan kelangkaannya.
“Kebanyakan motor tua akan mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun. Apalagi semakin sedikit populasinya, maka harga akan semakin naik,” tandasnya.(nto)
Tak Hanya Touring, HDCI DIY Bangun Masjid dan Tanam Nilai Sosial |
![]() |
---|
HDCI DIY Gelar Rakerda 2025, Soroti Kegiatan Sosial dan Peningkatan Ekonomi UMKM |
![]() |
---|
IOF DIY: Menyatukan Hobi Off-Road dan Semangat Kemanusiaan |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Borobudur International Bike Week 2025, Ahmad Sahroni Ajak Ribuan Bikers Bersatu untuk Aksi Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.