Berita Bisnis Terkini

Penuhi Uang Layak Edar hingga Idulfitri 2024, BI DIY Siapkan Rp5, 5 Triliun Uang Kartal

Jumlah uang yang disiapkan meningkat 5,8 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp5,2 triliun.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
dok.istimewa
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Indonesia DIY menyiapkan uang kartal sebesar Rp5,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang layak edar selama Ramadan dan Idulfitri 2024.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim mengatakan jumlah uang yang disiapkan meningkat 5,8 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp5,2 triliun.

Kenaikan tersebut sejalan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kunjungan wisatawan pada saat libur Lebaran 2024 di DIY.

"Jumlah uang kartal yang dipersiapkan selama periode SERAMBI 2024 sebesar Rp5,5 Triliun, terdiri dari penarikan bank (outflow) dari Bl sebesar Rp4,5 triliun dan Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB) sebesar Rp1 Triliun," katanya saat kick off program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2024, Rabu (20/03/2024). 

Baca juga: BI DIY Siapkan Rp4 - Rp4, 5 Triliun Uang Kartal Selama Ramadan dan Idulfitri

Guna memperluas jangkauan layanan uang Rupiah kepada masyarakat, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan perbankan DIY dengan membuka layanan penukaran melalui loket perbankan dan membuka layanan kas keliling di berbagai titik. 

Pada Ramadan 2024, titik lokasi penukaran terdiri dari Kaskel BI 5 titik, kas keliling bersama 6 titik, dan 37 bank beserta kantor cabang.

"Kami menghimbau agar masyarakat melakukan penukaran uang pada tempat yang resmi guna menjamin keaslian dan kualitas uang Rupiah. Dalam pelaksanaan penukaran menggunakan sarana digital yaitu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id). Pemesanan layanan penukaran uang sebesar Rp 4.000.000 per orang," terangnya. 

Meski mendorong transaksi nontunai, namun pihaknya tetapi kebutuhan masyarakat akan uang tunai juga perlu dipenuhi.

Sebab masih ada masyarakat yang menggunakan transaksi tunai. 

"Jadi dua-duanya jalan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau secara digital, anak milenial nggak ada pertanyaan lagi. Tapi bagi sebagian masyarakat masih ada sebagian masyarakat yang membutuhkan (uang tunai). Transaksi nontunai jalan, karena jumlah pengguna dan merchant QRIS di DIY juga meningkat terus," lanjutnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved