Operasi Pencarian ABK Hilang di Glagah Kulon Progo Terkendala Tingginya Gelombang Laut

ketinggian gelombang laut hari ini bisa mencapai 4 meter di area tengah laut. Bahkan bisa lebih tinggi saat siang hari.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Sejumlah personel SAR bersiaga di Pantai Glagah dalam operasi pencarian 2 ABK hilang, Kamis (14/03/2024). Tampak kapal yang ditumpangi ABK tersebut terdampar di pesisir Pantai Glagah. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tim SAR Gabungan tengah melakukan pencarian terhadap 2 Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang di perairan Pantai Glagah, Kulon Progo pada Rabu (13/03/2024) malam lalu.

Operasi pencarian masih berlangsung hingga Kamis (14/03/2024) ini.

Dirpolairud Polda DIY, Kombes Pol Didik Priyo Sambodo mengatakan pihaknya mengalami sejumlah kendala dalam operasi pencarian ini.

"Kendala paling utama adalah tingginya gelombang laut," kata Didik di pemecah ombak Pantai Glagah siang ini.

Mengacu pada informasi yang ia terima, ketinggian gelombang laut hari ini bisa mencapai 4 meter di area tengah laut. Bahkan bisa lebih tinggi saat siang hari.

Itu sebabnya, Didik mengaku tidak menyarankan operasi pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu. Termasuk menerjunkan tim pencari untuk menyisir di laut.

"Lagipula saat ini juga tidak ada nelayan yang berani melaut karena gelombang tinggi," ujarnya.

Baca juga: 50 Personel SAR Gabungan Diterjunkan Cari ABK Kapal Mugi Jaya yang Hilang di Perairan Pantai Glagah

Baca juga: 2 ABK Dilaporkan Hilang di Perairan Selatan Kulon Progo, Upaya Pencarian Dilakukan

Meski begitu, Didik sudah berkoordinasi dengan seluruh komunitas nelayan di pesisir DIY. Mereka diminta menginformasikan jika ada temuan tubuh hanyut di perairan.

Sesuai prosedur, operasi pencarian rencananya berlangsung selama sepekan alias 7 hari. Namun upaya pencarian bisa diperpanjang berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

"Kami berharap 2 korban yang hilang bisa segera ditemukan," kata Didik.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko juga mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada nelayan di wilayahnya yang melaut. Penyebabnya adalah gelombang laut yang tinggi.

Lantaran kondisi cuaca kurang mendukung, penyisiran saat ini lebih banyak dilakukan di sisi darat. Sebanyak 50 personel dalam Tim SAR Gabungan diterjunkan di operasi pencarian ini.

"Kami lakukan penyisiran dari muara Sungai Progo sampai pemecah ombak di Pantai Glagah ini," jelas Aris.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved