Kronologi 11 Nelayan Asal Maluku Hilang Saat Melaut, Ditemukan Setelah 6 Hari Terombang-ambing

Dalam kondisi kehabisan bahan makanan dan air bersih, sebelas nelayan asal Kabupaten Maluku Tengah, Maluku terombang ambing di tengah laut.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Kepala Basarnas Ambon
EVAKUASI : Sebanyak 11 nelayan asal Maluku Tengah yang dilporkan hilang selama enam hari di laut ditemukan selamat oleh tim SAR gabungan, Kamis petang (22/5/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, AMBON - Dalam kondisi kehabisan bahan makanan dan air bersih, sebelas nelayan asal Kabupaten Maluku Tengah, Maluku terombang ambing di tengah laut.

Mereka bertahan selama 6 hari di tengah laut sebelum akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis (22/5/2025) petang.

Para nelayan akhirnya berhasil dievakuasi pada Kamis malam ke Dermaga Pasanea di Maluku Tengah sekitar pukul 21.57 WIT.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, mengatakan operasi pencarian terhadap 11 nelayan tersebut melibatkan  tim Rescue USS Bula, anggota Polairud Seram Bagian Timur, dan 10 orang masyarakat.

Tim gabungan menggunakan  1 unit RIB milik USS Bula dan 5 longboat milik masyarakat.

Perjalanan untuk mencari para nelayan itu membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 5 jam perjalanan.

Pencarian para korban ini dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Camat Seram Utara Barat bahwa ada 11 nelayan yang sedang hilang di laut. 

"Atas informasi tersebut, tim SAR gabungan langsung bergerak melakukan operasi pencarian dan berhasil menemukan para nelayan dalam kondisi selamat," kata Arafah kepada Kompas.com, Jumat (23/5/2025). 

 "Seluruh korban yang ditemukan dalam keadaan selamat kemudian diserahkan kepada pihak keluarga," ujarnya.

Baca juga: Kabar Terbaru Soal Penahanan Ijazah Mantan Karyawan Sentosa Seal, Diana Kembali jadi Tersangka

Kronologi Lengkap

Arafah menambahkan dari laporan yang diterima, 11 nelayan tersebut awalnya berlayar dengan kapal nelayan dari Desa Pasanea menuju Desa Aduwei dan Waigama, Pulau Misol, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, untuk mencari ikan pada 8 Mei 2025.

Setelah delapan hari mencari ikan di perairan tersebut, mereka memutuskan kembali ke Maluku Tengah pada 16 Mei 2025.

Namun, di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi mengalami mati mesin hingga akhirnya terombang-ambing dan hanyut terbawa arus laut.

"Kapal mengalami mati mesin dan terombang-ambing selama 6 hari di antara perairan Pulau Seram dan Perairan Pulau Misol," katanya.

Para nelayan ini sempat menghubungi Raja Pasanea untuk melaporkan kejadian yang mereka alami saat mereka mendapat sinyal di tengah laut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved