Tim FMIPA UI Sosialisasi Inventarisasi Potensi Tanah Longsor di Gedangsari Gunungkidul 

Ketua Tim Pengmas, Adi Wibowo, mengatakan Kapanewon Gedangsari merupakan salah satu daerah paling rawan mengalami bencana tanah longsor.

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

"Sebagai salah satu upaya mitigasi bencana oleh pemerintah daerah diperlukan buku potensi desa tentang bencana. Hal itu disampaikan untuk menanggapi masukan dari hasil diskusi dengan stakeholder, mencakup rekomendasi pemetaan pra-saat-setelah bencana termasuk kewenangan model pengelolaan bencana masing-masing,"jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, kegiatan pada tingkat kelompok sangat membantu para individu untuk memiliki strategi yang lebih dalam menghadapi tanah longsor dan tidak hanya mengandalkan dirinya sendiri. 

Di Kapanewon Gedangsari, tingkat kapasitas masyarakat desanya cukup beragam, ada desa yang tergolong tangguh terhadap bencana dengan tingkat kapasitas masyarakatnya yang tertinggi adalah Desa Serut, Desa Hargomulyo, dan Desa Ngalang. 

"Hal ini dipengaruhi oleh masyarakat yang lebih peka terhadap keamanan lingkungan dan cepat tanggapnya menyebabkan adanya strategi adaptasi yang dibuat berbeda dengan desa lainnya sehingga lebih mudah beradaptasi dengan baik,"terangnya.

Nantinya hasil pemetaan dan penelitian yang telah dilakukan, lanjut Adi, akan dipaparkan kepada tokoh masyarakat Kapanewon Gedangsari, serta instansi-instansi sebagai bahan diskusi.

Utamanya untuk menentukan langkah strategis untuk membantu masyarakat menghadapi bencana tanah longsor

"Tim pengmas berfokus pada upaya antisipasi dan adaptasi masyarakat terhadap bencana alam, khususnya tanah longsor. Kami menekankan pentingnya pemahaman kondisi tempat tinggal dan strategi adaptasi sebagai langkah proaktif dalam menghadapi bencana alam,"urainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved