Dazzle Gaungkan Samsung Galaxy S24 Series Lewat Flashmob Tari Wanara di Pasar Senthir
Dengan posisi atau blocking yang diatur sedemikian rupa, mereka menari dengan lincah menyemarakan malam di Pasar Senthir.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Adapun kesuksesan flashmob malam itu, juga tak lepas dari peran serta dari Lantip Kuswala Daya, seorang pegiat seni budaya sekaligus Abdi Dalem Keraton Yogyakarta bergelar Mas Bekel Wignyo Matoyo.
Lantip mengatakan, dipilihnya Tari Wanara ini lantaran tarian ini familiar dan semua orang bisa terlibat ikut serta dalam menarikan tarian ini.
Adapun Tarian Beksan Wanara sendiri berdasarkan perang tanding antara sugriwa dan subali pada cerita Ramayana. Wanara dari bahasa sansekerta adalah kera, sehingga tarian ini terkesan lincah layaknya kera.
“Tidak harus seperti Wanara gaya Keraton. Karena ini sebenarnya tarian yang bisa masuk di mana saja, di jalan, di pasar, dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan yang tak memiliki background tari sekalipun,” terangnya.
“Dengan orang awam yang berhubungan dengan HP, elektronik tapi ikut menari, indah menurut saya,” imbuhnya.
Terlebih setidaknya ada 12 pedagang Pasar Senthir yang terlibat dalam flashmob kali ini. Mereka tidak serta merta ikut menari, namun sebelumnya pernah dilakukan latihan dan gladi resik agar dapat menyatu dengan penari-penari lainnya.
“Antusias para pedagang juga luar biasa, karena mereka disuguhi pertunjukan di tempat yang tidak biasa dan bisa ikut terlibat langsung,” ujarnya.
Meski dibalut promo sebuah produk, Lantip sangat mengapresiasi bentuk event seperti ini. Ini salah satu upaya untuk melestarikan seni budaya di Yogyakarta. Maka dari itu, dirinya akan terus mendukung event-event semacam ini.
“Saya Abdi Dalem Keraton, apa yang bisa saya lakukan adalah terbaik untuk Keraton dan pelestarian budaya,” pungkasnya. (nto)
Terjunkan 812 Atlet, Wali Kota Yogya Targetkan Juara Umum di Porda XVII DIY |
![]() |
---|
Indonesia–Australia Rintis Proyek AI di Jogja, Siapkan Anak Muda Jadi Kreator Teknologi |
![]() |
---|
Kirab 1.000 Apem dan Lemper, Ungkapan Syukur Masyarakat Gondolayu Lor Jogja |
![]() |
---|
Pemeliharaan Rutin Selokan Mataram dan Van Der Wijck Diusulkan Jadi Agenda Tahunan |
![]() |
---|
Konflik Antarnegara dan Pelemahan Ekonomi Global Disebut Berdampak ke Sektor Pariwisata Jogja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.