6 Jam Terakhir, Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Sebanyak 6 Kali ke Arah Kali Bebeng

Gunung Merapi meluncurkan 10 kali guguran lava pijar selama enam jam terakhir pada Selasa (13/2/2024) mulai pukul 00.00-06.00 WIB

Istimewa
Awan Panas Guguran Gunung Merapi pada Senin (29/1/2024) siang pukul 12.52 WIB. Awan panas guguran meluncur sejauh 1500 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi meluncurkan 10 kali guguran lava pijar selama enam jam terakhir pada Selasa (13/2/2024) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Guguran lava pijar Gunung Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1200 meter.

Selama 6 jam terakhir, BPPTKG juga mencatat aktifitas kegempaan Gunung Merapi.

Berdasarkan hasil pemantauan seismograf, tercatat gempa guguran sebanyak 18 kali, dengan amplitudo : 3-10 mm, dan durasi : 30.56-131.9 detik. Low Frekuensi terjadi 1 kali, dengan amplitudo : 4 mm, dan durasi : 9.24 detik. 

Kemudian Hybrid/Fase Banyak terjadi 11 kali amplitudo : 2-7 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, dan durasi : 3.96-7.44 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca berawan. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 19-20 °C, kelembaban udara 70-80  persen, dan tekanan udara 768.6-918.1 mmHg.

Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca juga: Update Gunung Merapi Hari Ini Selasa 13 Februari 2024, Teramati Guguran Lava 10 Kali Pagi Ini

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Berdasarkan data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved