Pilpres 2024

KISAH Warga Klaten Tak Bisa Ikut Nyoblos di London, Padahal Tempuh 750 Km ke TPS

Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Inggris Raya sudah melakukan pencoblosan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Minggu (11/2/2024)

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Situasi pencoblosan untuk diaspora Indonesia di Kota London, Britania Raya. Foto diambil oleh seorang warga Klaten yang sedang menempuh studi di Belfast, Minggu (11/2/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Inggris Raya sudah melakukan pencoblosan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Minggu (11/2/2024).

Namun, agenda pemilu di luar negeri yang dilakukan lebih awal daripada dalam negeri nyatanya tak menjamin seluruh diaspora Indonesia bisa memilih calon presiden mereka.

“Aku gak bisa nyoblos,” begitu pesan Ananda kepada Tribun Jogja, Senin (12/2/2024) sore waktu Indonesia.

Ananda (32) adalah mahasiswa doktoral di Queen Belfast University, Irlandia Utara, Britania Raya.

Ia merupakan warga Kecamatan Prambanan, Klaten yang sudah merantau ke negeri Raja Charles III sejak 2021.

Dia pun mengirimkan cerita yang panjang nan lebar, memperlihatkan betapa chaos-nya prosesi pemilu di London.

Dari data Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) London yang diterima Tribun Jogja, ada tiga TPS yang disediakan PPLN di Britania Raya dan Irlandia.

TPS 001 dan 003 ada di Kota London dan TPS 002 ada di Manchester.

Tiga TPS itu setidaknya harus menampung 4.781 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 1.600 DPT Tambahan (DPTb).

“Nah, karena overload itu, waktunya jadi molor. Ada tiga sesi, untuk DPT, waktu coblosan mulai 08:00-13:00 GMT, terus DPTb kayak aku ini mulai 14:00-17:00 GMT dan DPK baru jam 17:00-18:00 GMT, tapi pas jam 14:00 itu, DPT saja belum selesai,” ungkapnya.

Awalnya, ia menerima jadwal DPTb boleh mencoblos pada pukul 13:00-17:00 GMT. Akan tetapi, jadwal kemudian diubah, dimulai sejak pukul 14:00 GMT.

“Setelah aku tanya lagi, katanya jam 14:00 untuk (waktu coblos) DPTb, tapi kalau DPT belum rampung, ya DPTb mundur. Ini yang bikin aku kecewa, kenapa gak on time. Padahal apapun di sini on time. Ada banyak orang gini disediakan cuma tiga TPS,” jelasnya.

Ananda sendiri sudah memesan tiket pesawat sekitar pukul 19:00 GMT lantaran di hari Senin ia harus melanjutkan kuliah lagi.

Padahal dia sudah sampai di London sejak Jumat (9/12/2024), sekitar pukul 22:30 GMT.

“Prediksiku, jam 14:00 ini selesai nyoblos, kemudian aku langsung ke bandara Gatwick, terbang ke Belfast. Nyatanya molor, ini aku yakin gak bisa tepat waktu ke bandara. Daripada aku gak jadi kuliah, ya coblosannya kutinggal. Nomor antrianku kukasih ke teman,” ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved