Musik Zone

Kebangkitan Circle On Space Melalui Mini Album Resurrection

Tahun 2022 merupakan awal bagi  Circle On Space untuk memulai kembali menciptakan karya-karya baru.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Personel Circle On Space 

TRIBUNJOGJA.COM -  Circle On Space , band beraliran Southern Rock/Post-Hardcore asal Bekasi yang lahir pada tahun 2010 memutuskan untuk hiatus pada tahun 2015.

Hingga pada Tahun 2020, Circle On Space yang saat itu tersisa Ekky (vocal) dan Rizki Metal (Lead Guitar) bertemu dengan ex-personil dari Ghost Busted yaitu Ronal (guitar), Rayhan (bass) serta Sanom (drum) dan mengajak mereka untuk dapat bergabung dalam Circle On Space.

Dengan adanya penambahan personil baru menjadikan musik dari Circle On Space semakin berwarna.

Tahun 2022 merupakan awal bagi  Circle On Space untuk memulai kembali menciptakan karya-karya baru.

Semangat dan angin segar yang dibawa oleh Ronal, Rayhan dan Sanom membuat mereka memutuskan untuk melakukan proses pembuatan Mini Album bertajuk ‘Resurrection’.

Amunisi dalam Mini Album yang telah release pada 31 Januari 2024 kemarin adalah ‘Confession (Intro)’, ‘Singa Terpuruk’, ‘You Foe’, ‘Dera’, dan ‘Terdiam Terbiasa’.

Baca juga: Dua Band Jogja, Korekayu dan The Rain Berkolaborasi dalam Terserah Maumu

Adapun ‘Singa Terpuruk’ sebenarnya adalah debut single pertama yang selalu hadir di setiap list lagu dalam mengisi gigs atau event musik, kala itu didampingi ‘You Foe’ dan ‘Dera’.

“Kami memutuskan untuk mengubah dan menambah beberapa bagian musik pada setiap lagu kami dan  melakukan recording untuk lagu-lagu kami, sehingga tercipta versi baru dari single Singa Terpuruk yang kini sudah dapat didengarkan,” ujar pihak Circle On Space kepada Tribun Jogja.

Mini album ini mengisahkan perjalanan kebangkitan seseorang yang merasa kehilangan jati diri. Mulai dari lagu ‘Confession’ yang menjadi pengantar, hingga ‘Singa Terpuruk’, ‘You Foe’, ‘Dera’, dan ‘Terdiam Terbiasa’, yang setiap lagunya membangun narasi tentang tahap-tahap berproses dari kekecewaan hingga berteman dengan rasa kecewa.

Dijelaskan, kecepatan tempo dan alunan breakdown dalam musik mencerminkan dinamika perjalanan hidup. Hidup bukan hanya berlari, tapi juga tentang menghela nafas sejenak sebelum bangkit kembali.

“Dengan kecerdasan emosional, sang protagonis menyadari bahwa hambatan bukanlah masalah, melainkan batu loncatan untuk menjadi lebih kuat. Album ini adalah lanskap emosional yang memperkuat semangat dan kekuatan dalam menghadapi perubahan,” tutur mereka.

Meski telah mengalami perubahan personel, Circle On Space tetap memilih genre Southern Rock/Post-Hardcore sebagai poros musik hingga saat ini. Mereka terinspirasi dari alunan keras dan campuran Vocal Clean dari Memphis May Fire, Crown The Empire dan Sons Of Texas.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved