Pemda Bantul Siap Operasionalkan ITF Niten
ITF Niten Padukuhan Glondong, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, mulai dipersiapkan untuk mengolah sampah
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Intermediate Treatment Facility (ITF) Niten, di dekat Pasar Niten, Padukuhan Glondong, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, mulai dipersiapkan untuk mengolah sampah, setelah sebelumnya selesai dibangun pada akhir tahun 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho menyebut saat ini pihaknya tengah menyiapkan operasionalnya.
ITF ini merupakan unit pengolahan sampah yang baru pertama kali ada di Kabupaten Bantul.
"Untuk mengoperasionalkan instalasi itu kan tidak lah mudah. Apalagi, kita kan baru pertama (mempunyai teknologi ITF), jadi perlu trial and error," katanya, kepada wartawan, Senin (5/2/2024).
Dikatakannya, ITF sebenarnya dipergunakan untuk mengolah sampah dari sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bantul sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Regional Piyungan.
Namun, dikarenakan ada sejumlah informasi bahwa TPA Regional Piyungan akan ditutup pada 2024, maka Pemerintah Kabupaten Bantul akan mengoptimalkan pemrosesan sampah organik dan anorganik dari setiap pasar tradisional supaya tidak menyisahkan limbah residu.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Resmikan Dua TPS3R untuk Pengelolaan Sampah Terutama di Wilayah Pantai
"Rencananya, kami mengoperasionalkan ITF Niten secara bertahap pada bulan Februari 2024. Secara prinsip sudah kita uji coba, tapi perlu ada beberapa hal yang harus disesuaikan," ucap Ari.
ITF Niten yang dibangun dengan anggaran Rp3 miliar itu, rencananya mampu mengolah sampah sampai 5 ton per hari.
"Tapi, kami sebulan ini dalam proses setting mesin, disesuaikan kecepatan material. Ya, nuwun sewu, terkadang masih bongkar lagi, untuk mengepaskan setingan mesinnya," tutur Ari.
Kini, pihaknya juga sedang berupaya melakukan edukasi tenaga kerja di ITF Niten terkait dengan pengoperasionalan alat yang sebagian besar berisi komponen lokal tersebut.
Pasalnya, tenaga kerja yang mengoperasionalkan alat di ITF sebagian besar baru kali pertama mengoperasionalkan.
"Rencananya, di sana ada 15 tenaga kerja. Sebagian, ada tenaga baru dan tenaga lama. Tenaga lama akan mengedukasi dengan tenaga baru yang berasal dari warga sekitar," tutup Ari.(nei)
Gerakan Mas Jos Dorong Warga Yogya Olah Sampah dari Rumah |
![]() |
---|
Temuan BPK DIY Semester 2 2024: Pengelolaan Sampah di Kota Yogyakarta dan Sleman Belum Efektif |
![]() |
---|
Produk UMKM Lokal Hingga Baju Daur Ulang Sampah Ditampilkan dalam Sanden Fair 2025 di Bantul |
![]() |
---|
Kru Drama Korea yang Dibintangi Suzy dan Kim Seon Ho Dikritik Usai Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.