Workshop Nasional Roadmap PMKRI

Workshop Nasional PMKRI Bahas Isu Perdamaian Hingga Eksploitasi Alam

Workshop yang digelar di Youth Center Sleman tersebut mendiskusikan beberapa hal, seperti perdamaian dunia hingga eksploitasi alam. 

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
Suasana Workshop Nasional Roadmap PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045 di Youth Center, Sleman, Selasa (30/01/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menggelar Workshop Nasional Roadmap PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045.

Workshop yang digelar di Youth Center, Sleman tersebut mendiskusikan beberapa hal, seperti perdamaian dunia hingga eksploitasi alam.

Hadir sebagai narasumber, Direktur Eksekutif Social Movement Institute Indonesia, Eko Prasetyo.

Ia menyoroti kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh sistem pemerintahan yang eksploitatif. 

"Sekarang coba dilihat apa terjadi di luar Jawa, di hutan Sumatera, Kalimantan. Tidak hanya dihancurkan hak lingkungannya, tetapi sistem ekonomi yang dilahirkan rusak. Mengapa sistem ini berbahaya? Karena praktik praktik eksploitasi," katanya, Selasa (30/01/2024). 

"Ini juga mengancam demokrasi. DPR cepat sekali membuat undang-undang, yang semua regulasinya mengeksploitasi. Hutan-hutan dikorbankan untuk pembangunan infrastruktur. Jalan tol dibangun, tapi kalau mau pakai harus bayar. Kalau nggak lewat jalan tol, jalannya rusak," sambungnya. 

Eko juga melihat adanya pergeseran pola pembangunan pabrik, yang kini beralih ke daerah pinggiran. Itu terjadi karena daerah UMP di daerah pinggiran lebih murah.

Selain itu, aspek lingkungan pun diabaikan, sehingga terjadi berbagai pencemaran lingkungan. 

Pastor Moderator PP PMKRI, yang juga Dosen STF Driyarkara Jakarta, Romo Setyo Wibowo, SJ sepakat kondisi hutan di Indonesia saat ini banyak dieksploitasi, bahkan mencapai 130 juta hektare luasnya.

Hutan Sumatera disulap jadi perkebunan sawit, sementara hutan Kalimantan berubah menjadi food estate yang kosong. 

"Kekayaan alam dikeruk, dan sekarang yang terjadi manusia pun sebagai komoditas. Dan akhir-akhir ini demokrasi kita dalam politik juga terjadi eksploitasi politik,"ujarnya. 

Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan ensiklik ketiga Paus Fransiskus, Fratelli tutti. Ensiklik tersebut memuat keadaan dunia saat ini yang sedang kacau karena perang, eksploitasi, maupun kapitalisme. 

"Orang beragama dipanggil untuk berbuat sesuatu. Kita diajak untuk memperbaiki lingkungan, sistem ekonomi, sistem politik. Landasannya cuma satu, karena sama-sama diciptakan Tuhan. Intinya dunia ini bukan milik kita, dan kita perlu melindungi ciptaan Tuhan. Dan manifestasinya dengan memelihara, baik itu ekonomi dan politik," terangnya. 

Sementara Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi lebih menyoroti dominasi kelompok mayoritas yang mengancam kelompok minoritas. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved