Pengetahuan Sejarah

Pelajaran Sejarah SMA Kelas 12 Program IPA: Perkembangan Industri Pertanian dan Nonpertanian

James Watt berhasil mengadakan perbaikan penemuan Mesin Uap tahun 1765 yang sebelumnya ditemukan oleh New Comen. Inovasi ini menjadi dasar dari turbin

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunnews.com
padi sebagai bagian dari industri pertanian 

TRIBUNJOGJA.COM - James Watt berhasil mengadakan perbaikan penemuan Mesin Uap tahun 1765 yang sebelumnya ditemukan oleh New Comen.

Inovasi ini menjadi dasar dari turbin (mesin penggerak dalam industri berat).

Oleh sebab itu James Watt dikenal sebagai Bapak Revolusi, sebab penemuannya (mesin uap) menjadi tenaga peng- gerak mesin industri dan menjadi salah satu pendorong terjadinya revolusi industri di berbagai bidang.

Dilansir dari sejumlah sumber, revolusi industri pada abad ke–18, revolusi industri membawa kemajuan ekonomi di Eropa, AS, dan negara berkembang.

Berikut perkembangan industri diberbagai bidang termasuk di Indonesia hingga saat ini:

1. Industri Pertanian

Industri pertanian adalah industri yang mengolah dan menghasilkan barang yang mendukung sektor pertanian. Industri pertanian meliputi industri pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan peternakan.

Adapun tujuan pembangunan industri pertanian adalah sebagai berikut,

  • Meningkatkan hasil dan mutu produksi.
  • Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan petani, peternak, dan nelayan.
  • Memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha untuk menunjang pembangunan industri.
  • Meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor.

a. Industri Pertanian

Pembangunan pertanian Indonesia (padi) dengan pancausaha tani mampu mengantarkan Indonesia berswasembada pangan. Upaya meningkatkan produksi beras/nonberas antara lain dengan cara berikut,

  1. Pancausaha tani.
  2. Penanganan pascapanen.
  3. Menentukan harga yang layak bagi produsen dan konsumen.
  4. Penyediaan sarana dan prasarana.
  5. pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
  6. Pemanfaatan lahan kering pekarangan dan rawa.
  7. Pengembangan holtikultura (buah-buahan, sayur-sayuran, dan obat-obatan).

b. Industri Perkebunan

Usaha industri perkebunan meliputi perkebunan kecil/rakyat (tebu, tembakau, kelapa, kopi, karet, dan teh) dan perkebunan karet. Produksi per- kebunan untuk meningkatkan ekspor, memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Tujuan perkebunan ada 3 yang disebut Tridharma Perkebunan, yaitu:

  • meningkatkan pendapatan dan devisa negara.
  • menciptakan lapangan pekerjaan.
  • memelihara kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

c. Industri Perikanan

Perikanan dibedakan menjadi 2 yaitu,

  1. perikanan laut dengan hasil ikan tongkol, hiu, selar, laying lemusu, dan lain-lain.
  2. perikanan darat dalam bentuk kolam, empang, danau, waduk dengan jenis ikan mas, mujair, tawes, gurami, dan lele.

Upaya peningkatan produksi perikanan melalui hal-hal berikut,

  • Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
  • Penyuluhan dan pembinaan.
  • Penyediaan sarana dan prasarana.
  • Kemampuan pemasaran.

d. Industri Peternakan

Peternakan dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

  1. peternakan hewan besar (sapi, kerbau).
  2. peternakan hewan sedang (kambing, biri-biri, dan babi).
  3. peternakan hewan unggas (ayam, itik, puyuh).

Upaya untuk meningkatkan produktivitas antara lain sebagai berikut,

  • Pemanfaatan dan pengembangan teknologi tepat guna.
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas ternak.
  • Penyuluhan terhadap petani ternak.
  • Memelihara kesehatan ternak dan kebersihan kandang.
  • Memanfaatkan limbah ternak (untuk pupuk).

e. Industri Kehutanan

Hutan merupakan kekayaan alam, maka perlu pengelolaan yang teratur agar dapat memberikan manfaat, tetapi tetap menjaga kelestarian hutan.

Peranan hutan adalah sebagai berikut,

  1. Sebagai sumber pendapatan dan lapangan kerja.
  2. Menghasilkan kayu, mulai tahun 1980 ekspor kayu olahan dengan industri kayu lapis.
  3. Untuk keperluan bahan bakar dan paru-paru dunia.
  4. Untuk konstruksi bangunan dan kerajinan, sumber energi.
  5. Sumber obat-obatan tradisional dan sumber penyimpan, pengatur air.
  6. Sumber plasma nutfah (penerus genetika) flora dan fauna.
  7. Upaya peningkatan hasil hutan adalah sebagai berikut,
  8. Peningkatan pengusahaan hutan produksi.
  9. Penyempurnaan tata guna hutan serta pemanfaatan hasilnya.
  10. Peningkatan perlindungan hutan.
  11. Penanaman hutan-hutan yang rusak serta konversi sebagian hutan alam menjadi hutan buatan.
  12. Peningkatan penertiban penebangan hutan.

2. Industri Nonpertanian

Industri nonpertanian adalah industri yang aktivitasnya di luar bidang pertanian, meliputi industri maritim, industri elektronika, industri pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri semen, besi baja, perakitan kendaraan bermotor.

Berbagai macam industri telah didirikan untuk meningkatkan produksinya. Misalnya pabrik semen di Gresik, Padang, Cibinong, dan Ujung Pandang.

Untuk memperkuat struktur industri Indonesia yang masih lemah, mulai tahun 1984 peme rintah menyusun suatu langkah strategis yang disebut “Peta Rangka Landasan” bidang industri dengan sistem “Pusat Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center) “sebuah proyek percontohan di Lhok Seumawe sebagai suatu wilayah terpadu dari pusat industri petrokimia, pupuk Urea, semen, kertas, dan sebagainya.

a. Industri Pertambangan dan Energi

Industri pertambangan dan industri diarahkan pada pemanfaatan dan penyediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, dan meningkatkan ekspor. Contohnya adalah:

  • industri tambang batu bara di Sawahlunto.
  • industri tambang emas di Irian Jaya.
  • industri tambang minyak bumi di Balikpapan, Palembang.
  • industri tambang timah di Belitung.
  • industri semen di Gresik, Padang, Cibinong, Ujung Pandang.

b. Industri Pariwisata

Menurut UU No. 5 Tahun 1984, Departemen Perindustrian secara nasional membagi industri menjadi 4 kelompok, yaitu:

  1. industri mesin dan logam dasar (industri hulu).
  2. industri kimia dasar (industri hulu).
  3. kelompok aneka industri (industri hilir).
  4. industri kecil termasuk industri rumah tangga.

Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5 setelah Hawai pada pariwisata internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah,

  • mendatangkan devisa negara.
  • memperluas lapangan kerja.
  • memacu pembangunan daerah.
  • meningkatkan rasa cinta tanah air.
  • mengembangkan kerajinan rakyat.

Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5 setelah Hawai pada pariwisata internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah,

  • mendatangkan devisa negara.
  • memperluas lapangan kerja.
  • memacu pembangunan daerah.
  • meningkatkan rasa cinta tanah air.
  • mengembangkan kerajinan rakyat.

(MG An-Nafi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved