Asita DIY Dorong Pertumbuhan Destinasi Wisata Baru di DIY
Plh Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan daya tarik wisata DIY masih tinggi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY mendorong pertumbuhan destinasi wisata baru di DIY.
Plh Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan daya tarik wisata DIY masih tinggi.
Namun DIY tidak boleh lengah dan terus berbenah, agar bisa menjaga angka kunjungan wisata, terutama wisatawan domestik.
Ia menilai pola kunjungan wisatawan domestik cenderung mengalami perubahan.
Hal itu karena wisatawan domestik sudah beberapa kali datang ke DIY.
"Domestik pasti berubah, karena berulang-ulang ke sini (DIY). Kalau bicara domestik, kita tidak boleh lengah, tetap berbenah menambah destinasi. Perlu ada kolaborasi pelaku wisata dengan destinasi buatan. Jangab sampai wisatawan dari tahun ke tahun cuma itu-itu saja," katanya, Minggu (28/01/2024).
"Berbeda dengan wisatawan asing. Mayoritas baru pertama kali ke Jogja, sehingga mereka tidak mungkin meninggalkan Borobudur, Prambanan, Keraton. Kalau domestik kan nggak mungkin ke Borobudur terus," sambungnya.
Edwin berharap investor dapat menciptakan wahana baru di DIY.
Pihaknya pun bakal dengan senang hati memasukkan wahana baru tersebut ke paket wisata yang sudah ada sebelumnya.
"Kami welcome sama investor yang menciptakan wahana baru, apapun itu. Buat market yang memilih sesuai keinginan. Kami support secara bisnis, sepanjang akses dan harganya terjangkau," ujarnya.
Saat ini, destinasi yang bersifat outdoor masih menjadi pilihan favorit wisatawan.
Pandemi COVID-19 lalu membuat masyarakat enggan berkumpul di area tertutup, sehingga saat ini tercipta market baru untuk destinasi outdoor.
Plh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Anita Verawati menerangkan daya tarik wisata di DIY terus berkembang.
Apalagi DIY dijuluki sebagai Kota Event, karena banyaknya event menarik di DIY.
"Dari sisi atraksi, DIY dijuluki sebagai Kota Event. Karena kita punya banyak sekali event, di atas 150 event. Itu kami kumpulkan dari kabupaten/kota dan juga komunitas. Kalau untuk daya tarik, kita berkembang banyak. Sekarang tren pariwisata kita arahkan ke quality tourism experience. Supaya lama tinggalnya lebih tinggi, spending money nya juga lebih banyak," terangnya. (*)
Tetap Kondusif, Kemendagri Sebut Pariwisata Kota Yogya Tidak Terdampak Rentetan Demonstrasi |
![]() |
---|
Imbas Demo, Kunjungan Wisatawan ke DIY pada 1-8 September 2025 Ditunda |
![]() |
---|
Konflik Antarnegara dan Pelemahan Ekonomi Global Disebut Berdampak ke Sektor Pariwisata Jogja |
![]() |
---|
ASITA Dukung Usulan Sri Sultan HB X Agar Penerbangan dari Australia Transit di YIA |
![]() |
---|
Ada 6 Exit Tol di DI Yogyakarta, Kualitas Pariwisata Harus Diperbaiki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.