Kisah Inspiratif
KISAH Mbah Hari Asal Bantul Penjual Dawet Sagu Pasar Beringharjo, Berdagang Sejak 1965
Di Pasar Beringharjo ada salah satu dawet yang legendaris yaitu dawet sagu Mbah Hari. Dawet ini sudah ada sejak tahun 1965 hingga saat ini.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Kisah Mbah Hari Penjual Dawet Sagu di Pasar Beringharjo, Buka Lapak Sejak 1965
Tribunjogja.com Yogyakarta - Pasar Beringharjo merupakan salah satu pasar yang terkenal di kawasan Yogyakarta.
Pasar Beringharjo selain dikenal dengan menjual berbagai macam, kain batik, juga dikenal menjual banyak kuliner.
Satu diantaranya adalah dawet, dawet adalah minuman tradisonal favorit banyak orang.
Dan di Pasar Beringharjo ada salah satu dawet yang legendaris yaitu dawet sagu Mbah Hari.
Dawet ini sudah ada sejak tahun 1965 hingga saat ini.
Letaknya di pintu masuk sebelah Utara Pasar Beringharjo.
“Mbah sudah jualan sejak tahun 1965 atau sudah sekitar 59 tahun di Pasar Beringharjo.
“Ketika itu masih muda dan minuman masih sedikit tidak seperti sekarang bermacam-macam,” kata Mbah Hari (78) di Pasar Beringharjo, Kamis (11/1/2024).
Nenek berusia 78 tahun itu biasanya mulai membuka lapaknya mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Untuk menuju ke Pasar Beringharjo, Mbah Hari menempuh perjalanan sepanjang 12 KM dari Bantul menuju Pasar Beringharjo.
Mbah Hari berjualan hanya menggunakan dua tatakan tempat tanpa ada stand atau lapak.
“Mbah jualan dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore, tiap pagi mbah diantar dari Bantul ke Pasar Beringharjo untuk jualan es dawet sagu,” ucapnya.
Resep dawetnya ini diperoleh secara turun temurun, pembuatannya juga masih tradisional tidak menggunakan mesin sehingga cita rasa nya masih otentik.
Dawet sagu yang dijual ini merupakan buatan sendiri.
Baca Buku Bonus Sayur, Cara Karang Taruna Margoyoso Magelang Kerek Minat Baca |
![]() |
---|
Cerita Anak Bintara Brimob Polda DIY Raih Adhi Makayasa AAU 2025 |
![]() |
---|
Cerita Juara 1 Lomba Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMP 2025, Kampanye Soal Ini |
![]() |
---|
Dari Enceng Gondok Jadi Peluang Kerja: Cerita Aiptu Sukirja Rintis Usaha Kerajinan |
![]() |
---|
Kisah Percetakan di Kulon Progo Cetak hingga 10 Juta Amplop Saat Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.