Berita Gunungkidul Hari Ini

Deteksi Stunting, Dinkes Gunungkidul Terima 1.399 Buah Alat Antropometri Kit 

Alat ini untuk mendeteksi stunting yang terdiri dari timbangan dewasa, timbangan bayi, alat ukur panjang badan bayi, alat ukur tinggi badan balita.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menerima bantuan berupa alat antropometri kit sejumlah 1.399 buah dari Direktorat Gizi dan Kesehtaan Kementerian Kesehatan.

Alat ini untuk mendeteksi stunting yang  terdiri dari timbangan dewasa, timbangan bayi, alat ukur panjang badan bayi, alat ukur tinggi badan balita dan pita Lila.

Plt Kepala Dinkes Kesehatan Gunungkidul , Dewi Irawaty mengatakan, bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kekurangan alat antropometri yang sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan di Posyandu seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul .

"Alat antropometri kit ini diharapakan bisa memenuhi kekurangan alat yang ada di Posyandu seluruh kabupaten Gunungkidul sejumlah1.469 posyandu," ucapnya, Rabu (10/1/2024).

Dia menambahkan, dengan adanya penambahan alat ini maka pemantauan status gizi anak balita  dapat dilakukan lebih optimal setiap bulannya melalui Posyandu.

Baca juga: Dinkes Gunungkidul Intervensi Penurunan Stunting Lewat Pengukuran dan Publikasi Status Gizi

Sebab, Hasil pengukuran status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti petugas yang melaksanakan pengukuran, posisi Balita saat diukur serta validitas kelengkapan alat ukur.

"Maka dari itu, selain petugas harus memiliki keterampilan dan terlatih dalam melakukan pengukuran balita juga harus kondusif saat dilakukan pengukuran dan alat harus sesuai standar. Di mana, Kabupaten Gunungkidul belum semua posyandu tersedia alat ukur berat badan dan panjang/tinggi badan yang seragam dan sesuai standar," tuturnya.

Sementara itu, angka stunting di Kabupaten Gunungkidul dari  hasil SSGI tahun 2022 menunujukkan prevalensi stunting sebesar 23,5 pereen meningkat dari SSGI tahun 2021 sebesar 20,6 persen.

Namun hasil Pemantauan Status Gizi atau data e-PPGBM tahun 2022 sebesar 15,42 persen menurun dari tahun 2021 sebesar 15,75 persen.

"Meskipun sudah terjadi penurunan namun angka ini masih cukup tinggi, sehingga masih menjadi target pembangunan kesehatan khususnya di Kabupaten Gunungkidul . Maka dari itu, dengan penambahan alat ini dapat mempercepat target penurunan angka stunting ,"urainya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved