Grow Property Jadi Solusi Investasi Properti di DIY
Pakar Properti dan Investasi DIY, Fani Suwito, mengatakan properti menjadi salah satu pilihan investasi yang paling aman.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memang menjadi salah satu daerah yang paling menarik untuk investasi, termasuk investasi properti.
Apalagi DIY menyandang berbagai predikat seperti kota pelajar dan kota pariwisata.
Pakar Properti dan Investasi DIY, Fani Suwito, mengatakan properti menjadi salah satu pilihan investasi yang paling aman.
Nilai investasi properti pun cenderung naik.
Bahkan, saat pandemi COVID-19 pun industri properti di DIY masih terbilang kuat.
Hal itu karena sebagai kota pelajar, banyak mahasiswa dan pelajar yang datang untuk menuntut ilmu.
Selain itu, wisatawan lokal pun masih berdatangan ke DIY untuk berwisata.
"Properti di DIY itu unik, karena banyak pendatang. Banyak mahasiswa yang datang, tentu kan perlu tempat tinggal, kos, dan lainnya. Kalau punya duit ya KPR atau beli ruKemudian pensiunan, datang juga beli rumah daerah utara. Predikat-predikat yang melekat itu membuat industri properti tumbuh, bisa ruko, kos-kosan, rumah, restoran, dan lainnya," katanya, Jumat (05/01/2024).
Sayangnya investasi di bidang properti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sebab perlu membeli tanah, membangun bangunan, atau pun membeli bangunan bekas. Belum lagi harga tanah di DIY cenderung naik.
Hal itu kemudian membuat tidak banyak yang tertarik investasi properti, sehingga beralih ke investasi lain, salah satunya saham.
"Kalau investasi di FnB (Food and Beverages) kan bisa saja usahanya tutup, tidak buka lagi, atau berganti. Tetapi kalau investasi di propertinya (bangunan yang digunakan untuk bisnis), mau bisnisnya ganti nggak masalah, karena investasi di propertinya," lanjutnya.
Dijuluki Raja Ruko Yogyakarta, Fani kemudian menghadirkan Grow Property (GroPro) untuk menjembatani masyarakat yang ingin memulai investasi properti.
Bekerjasama dengan crowdfunding atau layanan urun dana Fulusme, ia ingin masyarakat bisa berinvestasi properti dengan harga terjangkau, minimal Rp1 juta.
BI Implementasikan QRIS TAP Sektor Transportasi di DIY dan QRIS Jelajah Indonesia |
![]() |
---|
Penurunan BI Rate Diharapkan Mampu Mendongkrak Investasi |
![]() |
---|
Ekonomi Lesu, Penjualan Mobil Honda di Jateng-DIY Turun 33 Persen |
![]() |
---|
BRI RO Yogyakarta Kelola Pinjaman Sebesar Rp69 Triliun |
![]() |
---|
Kinerja APBN di DIY Triwulan I 2025 Solid Jaga Perekonomian Regional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.