BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah DIY Sepekan Kedepan

potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY lebih dominan terjadi pada siang hingga sore hari

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah di Indonesia pada Kamis (16/11/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat maupun instansi terkait agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem sepekan kedepan.

Sebab, di awal Januari 2024 ini diprediksi ada fenomena alam yang meningkatkan terjadinya potensi cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang. 

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG, Warjono mengatakan berdasarkan analisis dan dinamika atmosfer terkini, diidentifikasi hingga sepekan kedepan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem.

Antara lain, karena Monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan. Kondisi ini mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia. 

"Sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens," kata Warjono, melalui keterangan tertulis, Kamis (4/1/2024). 

Di samping itu, kata dia, aktifitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan efeknya berkontribusi terhadap penambahan uap air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.

Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa bagian utara yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uap air di Jawa bagian selatan termasuk wilayah DIY. 

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Kamis 4 Januari 2024, Waspadai Hujan Lebat di 34 Provinsi

Adapun faktor lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan termasuk DIY sehingga memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.

Karenanya, berdasarkan hasil analisis terkini, dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 - 5.5 km di level 850 - 500 mb berkisar antara 70 - 95 persen atau basah. 

"Ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY lebih dominan terjadi pada siang hingga sore hari," tutur Warjono. 

Lebih lanjut, Jojo sapaannya mengungkapkan, dari hasil pertimbangan analisis itu, maka BMKG Yogyakarta telah memprakirakan potensi cuaca di wilayah DIY pada periode 5-7 Januari 2024.

Yang mana hasil prakiraanya, di tanggal 5 Januari, masyarakat diminta waspada terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di Kota Yogya, Sleman, Bantul bagian Utara dan Tengah , Kulon Progo bagian Utara dan Gunungkidul bagian Utara.

Adapun di tanggal 6 Januari, waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berada di Kota Yogya, Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Gunungkidul bagian Utara. 

Sedangkan di tanggal 07 Januari 2024, waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Gunungkidul.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan kedepan. 

"Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau tebing atau rawan longsor dan banjir diminta agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved