Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Rencana Raffi Ahmad Buka Beach Club di Gunungkidul Diyakini Jadi Angin Segar bagi Pariwisata DIY

Rencana Raffi Ahmad yang hendak membangun resort-beach club di Pantai Krakal Gunungkidul , memunculkan optimisme untuk masa depan pariwisata DIY.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Instagram @raffinagita1717
Raffi Ahmad saat menyambangi lokasi calon beach club-nya di Gunungkidul, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM - Rencana selebriti papan atas Raffi Ahmad yang hendak membangun resort-beach club di Pantai Krakal Gunungkidul , memunculkan optimisme untuk masa depan pariwisata DIY.

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur (BOB), Bisma Jatmika, mengatakan, wacana tersebut jelas menjadi angin segar bagi pariwisata DIY, karena berpotensi mengerek perekonomian masyarakat.

"Itu sinyal positif bagi industri, bahwa pada intinya kita punya opportunity bisnis di sana. Nah, BOB melihat ini opportunity besar," katanya, Rabu (27/12/2023).

Menurutnya, BOB yang merupakan sebuah lembaga di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, menangkap hal tersebut sebagai peluang emas. 

Terlebih, Gunungkidul menjadi bagian dari wilayah koordinatif BOB, yang sejauh ini dalam pengembangan pariwisatanya telah dilakukan secara kontinyu.

"Sehingga, sudah saatnya kita bersama-sama dengan industri dan dinas terkait, untuk memajukan sektor pariwisata di Gunungkidul ," ungkapnya.

Baca juga: Raffi Ahmad Berencana Bangun Beach Club di Gunungkidul, Ini Tanggapan Sekda DIY

Ia menilai, eksotisme Gunungkidul menjadi magnet luar biasa bagi wisatawan dan investor, mulai pantai pasir putih, kawasan kars Gunungsewu, hingga aspek sejarah yang tak bisa dipisahkan.

Pihaknya pun mengamati, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, amenitas di Gunungkidul mulai dibangun, yang menunjukkan kepercayaan industri untuk berbisnis di sana.

"Kami melihat opportunity BOB kolaborasi dengan industri, asosiasi dan dinas juga untuk sama-sama meningkatkan promosi dan mendorong bisnis pariwisata di Gunungkidul ," cetusnya.

Bisma menyebut, untuk membangun ekosistem pariwisata yang mumpuni, dibutuhkan banyak aspek harus terpenuhi, diantaranya atraksi potensi keindahan dan aksesibilitas terkait infrastruktur, maupun moda transportasinya. 

"Kalau bicara infrastruktur konektivitas, aksesibilitas itu tergantung dari kewenangan. Amenitas ini bagian swasta masuk yang diperkuat oleh rantai pasok yang diciptakan dan diisi dari mayoritas pelaku usaha pariwisata, ekraf dan kuliner sekitar Gunungkidul ," tandasnya.

Ia menegaskan, satu hal yang harus digarisbawahi adalah dalam, pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan satu pihak atau sendirian. 

Dengan waktu tempuh yang relatif panjang, semua pihak harus dikolaborasikan, untuk mewujudkan konsistensi menuju arah yang sama.

"Kalau pemerintah fungsinya, kan, sebagai regulator. Memfasilitasi pertumbuhan industri, usaha pariwisata dan meningkatkan kapasitas SDM. Dengan begitu ekosistem jalan," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved