Berita Sleman Hari Ini
Waspada Covid-19 saat Libur Nataru, Destinasi Wisata di Sleman Diminta Terapkan Protokol CHSE
Sejumlah destinasi wisata di kabupaten Sleman diperkirakan akan menjadi jujugan wisatawan untuk menghabiskan libur Natal dan tahun baru 2024. Untuk
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sejumlah destinasi wisata di kabupaten Sleman diperkirakan akan menjadi jujugan wisatawan untuk menghabiskan libur Natal dan tahun baru 2024.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang kini kembali meningkat, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman meminta kepada pengelola wisata agar kembali menerapkan protokol CHSE.
"Karena Covid-19 ini akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan, kemarin sudah kami buatkan surat edaran untuk setiap destinasi itu menerapkan CHSE. Kalau larangan jaga jarak kan sudah tidak ada lagi, tapi cuci tangan itu kita harapkan dilakukan dan pelaku pariwisata untuk menyediakan CHSE," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Satpol PP Bantul Lakukan OTT Pada 9 Oang yang Membuang Sampah Sembarangan
Untuk diketahui, CHSE merupakan sertifikat yang dikeluarkan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan di lingkungan wisata, baik untuk pengelola maupun wisatawan.
Protokol CHSE meliputi cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan) dan environment sustainability atau kelestarian lingkungan.
Ishadi mengatakan pengunjung yang datang ke destinasi wisata di Sleman, tidak perlu menggunakan masker seperti pada masa pandemi. Penggunaan masker saat ini hanya wajib bagi wisatawan yang sedang sakit agar tidak menular.
Walau demikian, pihaknya mengimbau kepada pelaku wisata Jip Lava Tour maupun pengelola wisata di lereng Merapi untuk menyediakan masker.
Hal ini untuk mengantisipasi jika gunung diperbatasan DIY - Jateng itu tiba-tiba erupsi dan abunya mengguyur wilayah destinasi di lereng gunung Merapi maka masker bisa langsung dibagikan kepada pengunjung.
"Kemudian yang tak kalah penting harus tetap menjaga jarak aman dari puncak. BPBD sudah ada aplikasi si Mantab untuk mendeteksi lokasi jarak aman sehingga bisa di download dan dimanfaatkan wisatawan demi keamanan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama sebelumnya telah meminta masyarakat agar tidak terlalu panik dan khawatir berlebihan dengan adanya peningkatan kasus Covid-19.
Sebab, Covid-19 varian Eris ini masih bisa ditahan dengan vaksinasi booster yang sudah berjalan di masyarakat.
Meksipun, saat ini pihaknya mulai melakukan mitigasi terutama menjelang libur Natal dan tahun baru.
Mitigasi dilakukan dengan mengutamakan 3 T, yaitu testing, trasing dan treatment. Begitu ada laporan kasus positif, maka Dinkes akan langsung melakukan trasing terhadap orang-orang di sekitar pasien tersebut. Mitigasi selanjutnya adalah menjalankan protokol kesehatan.
"Bagi mereka yang influenza atau sakit flu, maka dia wajib memakai masker dan cuci tangan. Baik itu di tempat umum maupun di dalam ruangan," kata Cahya.
Cantumkan Harga
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.