Komitmen Penuhi Hak Anak, Pemkot Yogyakarta dan APSAI Perkuat Sinergitas

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta memperkuat sinergitasnya bersama Pengurus Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Yogyakarta, untuk upaya pemenuhan hak anak.

Kedua belah pihak pun menyatakan komitmennya terhadap keberadaan anak sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kepentingan pembangunan struktural maupun multisektor di Kota Yogyakarta.

Hal tersebut disampaikan Sekda Kota Yogya, Aman Yuriadijaya, di sela pengukuhan dan pelantikan pengurus APSAI Kota Yogyakarta periode 2023-2028, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Dies Natalis ke-74, UGM Tekankan Pentingnya SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045

Menurutnya, kegiatan ini menjadi tonggak dan momentum untuk semakin memperkuat peran-peran perusahaan dalam kepentingan pembangunan di Kota Yogyakarta. 

"Harapannya, kehadiran APSAI akan memperkuat ekosistem layak anak di Kota Yogya. Dengan demikian, bisa dibuktikan, bahwa kota layak anak bukan sekadar urusan pemerintah saja, tetapi seluruh pemangku kepentingan," ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Sarmin, menambahkan, APSAI dibentuk sebagai wadah sinergi sektor swasta, untuk mewujudkan komitmen dalam mendukung program kota layak anak di Kota Yogya. 

Total ada 17 perusahaan yang tergabung dalam APSAI Kota Yogya, yang berasal dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta, seperti perhotelan, mal, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.

"Untuk mewujudkan kota layak anak dibutuhkan peran serta dalam kolaborasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah dari para pelaku usaha," cetusnya.

"Sehingga, dibentuk APSAI, dalam rangka mewadahi pelaku usaha atau perusahaan yang peduli terhadap pemenuhan hak anak," imbuh Sarmin.

Ia mengungkapkan, selama ini masing-masing perusahaan sudah memiliki program CSR yang berkaitan dengan dukungan terhadap pemenuhan hak anak.

Seperti memberikan program diskon belanja murah, bantuan makanan tambahan untuk menangani stunting, hingga beasiswa pendidikan.

"Selain itu, kepedulian terhadap hak anak juga dapat direalisasikan dengan hal-hal kecil, seperti penyediaan toilet yang bersih dan nyaman, adanya ruang menyusui, serta arsitektur dan interior yang ramah anak," pungkasnya. (aka)