Hadis Harian
Islam Dibangun Atas Lima Dasar, Berikut Hadits arbain ke 3 di Kitab Hadits Arba’in An-Nawawi
Dalam hadits arbain ke 3, Rasulullah menyampaikan haditsnya dengan cara tasybih (penyerupaan), dengan metode penyampaian ini membuat para sahabat lebi
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri tauladan sudah menjadi tugasnya dalam meyampaikan ilmu kepada umatnya.
Dalam hadits arbain ke 3, Rasulullah menyampaikan haditsnya dengan cara tasybih (penyerupaan), dengan metode penyampaian ini membuat para sahabat lebih mudah dalam memahaminya.
Rasulullah menyerupakan Islam sebagai bangunan yang kokoh dengan 5 pilar utama penopangnya.
Apabila satu pilar hancur, maka robohlah satu bangunan tersebut.
Berikut hadits arbain ke 3 dalam kitab Hadits Arba’in An-Nawawi,
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari no.8 dan Muslim no.16)
Imam An-Nawawi berkata “barang siapa yang mengerjakan lima rukun islam maka telah sempurna keislamannya. Seperti rumah, telah sempurnalah semua bangunan dan pilar-pilarnya.
Pelajaran Hadits Arba'in An-Nawawi ke 3
Disarikan dari Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah karya prof. Dr. Syaraf Qudhat, Fakultas Syariah, Universitas Yordania, berikut beberapa pelajaran dari hadits diatas,
Rukun Pertama, Persaksian (syahadat)
Yaitu syahadat al-tauhid (kesaksian akan keesaan Allah) dan syahadat al-risalah (kesaksian akan kerasulan Muhammad sebagai utusan Allah).
Kesaksian akan keesaan Allah meliputi
- Keesaan dalam rububiyah, yakni bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta dan Pengatur
- Keesaan dalam uluhiyah, yakni bahwa Allah satu-satunya yang berhak mendapatkan penyembahan.
- Keesaan dalam asma’ wa shifat, yakni bahwa Allah memiliki nama dan sifat yang tidak bisa disejajarkan dengan makhluk apapun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.