Pengetahuan Umum IPS
Rangkuman Pengetahuan Umum: Mengenali Potensi Distribusi di Wilayah Indonesia, Geografi Kelas 7
Berdasarkan karakteristik, wilayah indonesia dibagi menjadi 3 bagian yaitu, wilayah dataran tinggi, wilayah dataran rendah dan wilayah perairan laut.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya memiliki banyak potensi untuk menunjang ekonomi negara.
salah satu potensi terbesar yang dimiliki Indonesia adalah hasil alam yang dimiliki setiap wilayah yang ada di Indonesia.
Berdasarkan karakteristik, wilayah indonesia dibagi menjadi 3 bagian yaitu, wilayah dataran tinggi, wilayah dataran rendah dan wilayah perairan laut.
Dari ketiga bagian wilayah tersebut memiliki potensi nya masing-masing, berikut beberapa potensi nya.
1. Potensi wilayah dataran tinggi
Dataran tinggi merupakan dataran yang berada pada ketinggian lebih dari 200 m dari permukaan laut. Dataran tinggi sering dimanfaatkan untuk usaha perkebunan dan tempat wisata pendakian.
Tumbuhan yang cocok untuk dataran tinggi adalah diantaranya teh, kopi, sayuran dan buah-buahan seperti stroberi dll.
2. Potensi wilayah dataran rendah
Dataran rendah merupakan dataran yang berada pada ketinggian 0-200 m dari permukaan laut.
Dataran rendag sering dimanfaatkan untuk pemukiman, perdagangan, pertambangan dan pertanian.
Hasil pertanian yang ditanam adalah padi.
3. Potensi wilayah perairan laut
Luas perairan laut indonesia sebesar 3,25 juta KM2. Dengan luas perariran tersebut, potensi sumber daya ikan di indonesia per 2022 mencapai 12,04 juta ton berdasarkan kajian dari komnas dinas perikanan (diskan).
Dengan terbaginya potensi masing-masing wilayah, menimbulkan faktor-faktor interaksi antar wilayah sebagai proses distribusi penghasilan dari wilayah masing-masing.
Berikut faktor-faktor interaksi antar wilayah,
1. Kebutuhan saling melengkapi (Regional Complementary)
Kondisi faktor ini terjadi ketika ada wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan dan kemampuan sumber daya yang dihasilkannya.
Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran.
Maka kedua wilayah ini dapat melakukan interaksi melalui aktivitas perdagangan atau jual beli untuk memenuhi kebutuhan masing-masing wilayah tersebut.
2. Kesempatan berintervensi (intervening Opportunity)
Kesempatan berintervensi terjadi ketika suatu lokasi menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan.
Contohnya adalah wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun baru diketahui wilayah C juga penghasil ikan.
Alhasil karena wilayah C lebih dekat dengan wilayah A, maka pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dan B menjadi melemah. Dalam hal ini, wilayah C mengintervensi interaksi yang sebelumnya terjadi antara wilayah A dan wilayah B.
3. Kemudahan transfer (Transferabillity)
Kemudahan transfer merupakan kemudahan pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan dan informasi antara satu wilayah dan wilayah lainnya.
Kemudahan transfer antar wilayah ini sangat berkaitan dengan jarak antarwilayah, biaya transportasi, kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antarwilayah.
Demikian beberapa hal yang perlu diketahui tentang potensi wilayah di indonesia. Semoga bermanfaat.
(MG An-Nafi)
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Cara Mempertahankan Kemerdekaan |
![]() |
---|
Rangkuman Pengetahuan IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka : Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi |
![]() |
---|
Geografi Kelas 12 : Komponen SIG dan Sumber Informasi Geografis |
![]() |
---|
Materi IPAS Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka: Perjuangan Indonesia Melawan Penjajah |
![]() |
---|
Materi Geografi Kelas 12 : Sistem Informasi Geografis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.