PSS Sleman

Kerusuhan Suporter PSIS Semarang vs PSS Sleman, Ini Penyebabnya

Kerusuhan suporter bermula dari aksi saling ejek, yakni antara pendukung PSIS Semarang yang ada di tribun utara dengan pendukung PSS Sleman.

Editor: Sigit Widya
Tribun Jateng/Franciskus Ariel
Kerusuhan suporter membuat PSS Sleman urung menyamakan skor kala bersua PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Minggu (3/12/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Kekalahan PSS Sleman dari tuan rumah PSIS Semarang pada partai pekan ke-21 di Stadion Jatidiri, Minggu (3/12) sore, diwarnai kerusuhan suporter.

Pertandingan PSS Sleman kontra PSIS Semarang harus berakhir lebih cepat gara-gara kerusuhan suporter, padahal Super Elang Jawa masih berkesempatan mengejar ketertinggalan.

PSIS Semarang memimpin 1-0 hingga menit ke-90 lewat penalti Carlos Fortes pada babak pertama dan PSS Sleman berpeluang menyamakan, tetapi pupus karena kerusuhan suporter.

Kerusuhan suporter bermula dari aksi saling ejek, yakni antara pendukung PSIS Semarang yang ada di tribun utara dengan pendukung PSS Sleman yang hadir langsung di Stadion Jadiri.

Kerusuhan suporter pecah jadi aksi saling lempar, lantas beberapa orang turun ke pinggir lapangan sehingga laga PSIS Semarang vs PSS Sleman terhenti meski masih tersisa tiga menit.

Baca juga: PSS Sleman Kalah dari PSIS Semarang, Ini Kata Pelatih Super Elja Risto Vidakovic

Pertandingan tidak hanya terhenti sementara, tetapi diputuskan selesai lebih cepat oleh wasit sekaligus merugikan PSS yang sedang berupaya untuk mencetak gol penyama kedudukan.

Kim Jeffrey Kurniawan cs pun urung membuat hasil pertandingan menjadi imbang dan mau tak mau pulang tanpa poin sehingga 13 pertandingan tersisa di Liga 1 2023/2024 kian berat.

Ketua Panitia Pelaksana PSIS, Agung Buwono, mengatakan bahwa kerusuhan antar-suporter berawal dari nyanyian ejekan dari satu ordo pendukung tuan rumah kepada pendukung PSS.

"Saat ada nyanyian ejekan, saya sudah mencoba datang ke satu kelompok suporter tuan rumah. Saya mengimbau supaya tak lagi menyanyikan sesuatu yang bersifat provokatif," ujarnya. 

Cuma, manakala diberi imbauan, mereka justru marah dan hampir memukul Agung. Petugas keamanan bertindak cepat, turun tangan, sehingga tidak terjadi keributan berkepanjangan.

Baca juga: PSS Sleman Kalah dari PSIS Semarang, Super Elja Masih Berkutat di Papan Bawah Klasemen

Kerusuhan pada partai PSIS Semarang melawan PSS Sleman pecah gara-gara ada nyanyian ejekan kedua dari satu ordo pendukung tuan rumah kepada pendukung kesebelasan tamu.

"Korban ada beberapa orang, termasuk CEO PSIS Semarang yang terkena lemparan batu. Kondisi para korban tak terlalu parah dan sudah tertangani secara baik," begitu kata Agung.

Ia menyebut, konflik antar-suporter pada laga PSIS menghadapi PSS sudah diselesaikan. Pihak keamanan bekerja luar biasa untuk mengevakuasi dan mencegah ada keributan di luar.

"Pendukung PSS ada sekira 1.600 orang. Mereka sebetulnya dari berbagai macam tiket. Tapi, mempertimbangkan keamanan, saya alokasikan mereka di tribun barat selatan," katanya.

Menurut Agung, ribuan pendukung PSS yang hadir di Jatidiri tanpa atribut. Mereka tergolong penonton umum, tapi memang datang untuk mendukung PSS kontra PSIS," sambung Agung.

Baca juga: PSS Sleman Tertinggal 1-0 dari PSIS Semarang Via Gol Penalti di Babak Pertama

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved