Update Berita Gunung Merapi

BPPTKG Nilai Aktivitas Gunung Merapi Muntahkan APG Sejauh 2 kilometer Masih Normal 

BPPTKG menilai aktivitas tersebut merupakan karakter normal dari erupsi Gunung Merapi yang telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
Jumat Malam, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.000 Meter, Picu Hujan Abu 

TRIBUNJIGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi (2.968 mdpl) memuntahkan dua kali Awan Panas Guguran (APG) dari puncak gunung dengan jarak luncur sejauh 2 kilometer ke arah kali Bebeng dan 1,2 kilometer mengarah ke kali Boyong, pada Jumat (1/12/2203) malam.

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) menilai aktivitas tersebut merupakan karakter normal dari erupsi Gunung Merapi yang telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir, tepatnya sejak Januari 2021 lalu. 

"Jadi fenomena tadi malam ada APG itu sudah menjadi perilaku erupsi Merapi, sudah sejak Januari 202, sudah hampir tiga tahun memang seperti itu. Karakter Gunung Merapi sekarang memang banyak guguran. Hampir setiap hari ratusan guguran terjadi. Terkadang peningkatan intensitas erupsi, sehingga ada APG kemarin," kata Kepala BPPTKG , Agus Budi Santoso, Sabtu (2/12/2023). 

Menurut dia, selama tiga tahun terakhir, Gunung Merapi telah beberapa kali mengalami peningkatan aktivitas dengan erupsi serupa.

Bahkan, pihaknya menilai muntahan APG pada Jumat malam itu relatif tidak begitu signifikan dibanding dengan muntahan awan panas guguran yang terjadi pada 11 Maret 2023 lalu. 

Baca juga: Jumat Malam, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.000 Meter, Picu Hujan Abu

Jarak luncuran APG terjauh kemarin di kisaran 2.000 meter.

Masih berada di daerah potensi bahaya yang telah direkomendasikan untuk dijauhi.

"Artinya ini sudah menjadi perilaku Gunung Merapi dan tidak menunjukkan kalau Gunung Merapi sedang gawat, nggak. Memang seperti itu Gunung Merapi sejak tiga tahun terakhir dan yang penting jarak luncuran APG ini kan tidak jauh, hanya 2 kilometer, masih di daerah potensi bahaya yang kita perkirakan," kata Agus. 

Saat ini, aktivitas gunung di perbatasan DIY Jateng itu masih berada di level III atau siaga.

Potensi bahaya yang ditimbulkan berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer; Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik. 

"Imbauan saya selain tetap tenang, masyarakat juga menjaga kesiapsiagaan. Kemudian mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang resmi dan terpercaya," kata dia. 

Berdasarkan laporan, dampak awan panas guguran yang terjadi pada Jumat malam, mengakibatkan hujan abu vulkanik yang mengguyur di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Boyolali dan Magelang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved