Berita Jogja Hari Ini

Tak Ada Kendala Pasokan, Disperindag DIY Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Aman

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memastikan ketersediaan pasokan hingga akhir tahun. Hal itu disampaikan oleh Kepala Disperindag

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memastikan ketersediaan pasokan hingga akhir tahun. Hal itu disampaikan oleh Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti, Jumat (01/12/2023). 

Pihaknya selalu memantau ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi. Dari pantauannya ketersediaan stok pangan di DIY aman. 

"Kalau ketersediaan stok ada, aman. Kami selalu memantau melalui petugas, ada petugas pasar. Ada laporan tiap hari.  Di samping itu ada WA grup dengan pemasok bahan pangan. Artinya kami selalu memantau bahan pangan tersebut. Sampai saat ini masih aman tersedia. Nggak ada penurunan stok di pedagang," katanya. 

Baca juga: Ratusan PNS Termasuk Sekda Sleman Terima SK Pensiun

Syam juga menyebut tidak ada kendala dalam mencari pasokan. Pihaknya telah bekerja sama dengan distributor, terutama untuk komoditas yang memberikan andil inflasi tinggi di DIY, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan lainnya. 

"Untuk bawang putih kami sudah kerja sama dengan distributor, dari distributor sudah mesiap mensuplai ketersediaan sampai Nataru. Termasuk untuk cabai juga sudah mengikuti lelang, meskipun nggak banyak. Karena nggak tahan simpan. Tapi mereka (distributor) sudah siap memasok dan menjaga stabilitas pasokan," sambungnya. 

Sementara untuk pengendalian harga, Disperindag DIY telah melakukan kerja sama dengan kabupaten/kota dan stakeholder terkait untuk melakukan operasi pasar.

Menjelang akhir tahun, operasi pasar maupun pasar murah terus dilakukan di seluruh kabupaten/kota di DIY.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim mengungkapkan ada beberapa komoditas yang perlu diperhatikan karena andilnya cukup tinggi terhadap inflasi, seperti cabai, beras, gula pasir, hingga angkutan udara. 

Sebagai daerah tujuan wisata, tentunya jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara akan meningkat pada libur Nataru.

Sehingga permintaan akan cenderung meningkat. Dengan begitu ketersediaan pasokan menjadi penting. 

"Wisatawan ini memang akan mendukung ekonomi DIY. Di satu sisi kebutuhan ini kalau tidak dipenuhi secara seimbang, akan terjadi kenaikan harga. Sehingga menjaga pasokan tetap stabil, misal dengan kerja sama antardaerah. Agar lonjakan permintaan akhir tahun bisa diantisipasi lebih baik," ungkapnya. 

Ibrahim juga mendorong agar operasi pasar, pasar murah, dan SPHP lebih ditingkatkan.

Di samping pihaknya juga mendorong penguatan kerangka 4 K, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. 

"Tantangan global juga harus menjadi perhatian. Tadinya kita harapkan inflasi di negara berkembang akan membaik, tetapi pada kenyataannya meningkat. Ekskalasi geopolitik yang berlangsung juga membuat ketidakpastian," imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved